Kategori Berita

Blogger JatengInovasi VIO Optical Clinic Untuk Penglihatan Yang Lebih Baik

Petung Penuh Cerita

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Minggu, 06 Agustus 2017

Aku masih tak percaya, memecahkan rekor dalam hidupku sendiri, dengan perjalanan terjauh yang aku tempuh selama ini. Iring-iringan musik tradisional menyambut kedatangan kami, di stasiun. Wellcome, Pekalongan.

Ada yang istimewa di perjalananku kali ini. Ini adalah kali pertama aku menaiki kereta api. Karena memang selama ini tempat-tempat yang aku tuju tak jauh dari tempatku berada. Entah angin mana yang membawaku hingga kesasar di tanah orang. Namun, ini sudah jalan takdir, yang membawaku untuk hadir dalam sebuah acara yang dirancang oleh Pemkab Pekalongan.

Dengan bermodal sedikit uang jajan, dan segenggam semangat, aku kantongi untuk menjejaki tanah orang.
Hasil jepretan Aa Nana saat tiba di stasiun Surabaya

Setelah 6 jam perjalanan Jember-Surabaya. Cukup melelahkan sih, tapi masih terasa menjadi pengalaman yang berkesan bagiku. Aku melanjutkan perjalanan ke Pekalongan menggunakan kereta api. 🚂🚂🚂🚂, sampai waktu menunjukkan pukul 03.00 dini hari ( sekitar perjalanan ± 6 jam ), aku tiba di stasiun Pekalongan.

Rasa penat dan kantuk pun hilang. Ya, senang sekali bisa menginjakkan kaki di tanah Pekalongan ini. Sedangkan kita bertiga ( aku, mbak Prita, dan mas Nana ) mulai duduk di teras musholla untuk sekedar melihat-lihat kondisi daerah ini.

Teman-teman pun banyak yang mulai berdatangan, mulai dari mas Rudi ( blogger at belalangcerewet.com ), ada mbak innayah ( Blogger at innnayah.com , Hehehehehe, triple 'N' ya gaes ), dll lah, yang belum bisa aku rinci, karena list nya lumayan panjang juga 😂.

Merasa nggak nyangka sebelumnya, bisa ketemu dengan blogger-blogger nasional yang hanya bisa Contact via Sosmed, dan sekarang bisa tatap muka langsung. Wahhhh senengnya bukan maen gaes.

Jum'at itu (4/8/2017) kita yang udah berkumpul sejak pagi, kurang lebih 10 personil, melakukan langkah pertama sebagai seorang peserta APNE 2017, yakni Explore Museum Batik, Pekalongan.

Banyak orang yang sudah tau, bahkan sudah pernah mengetahui secara jelas, tentang Pekalongan ini adalah dunianya Batik. Pekalongan emang terkenal banget dalam industri Batik nya. Seperti yang sudah kami liput di Museum Batik tersebut. Secara pribadi sih, ada banyak hal yang udah aku ketahui dari museum batik tersebut.


Kami pun mencoba secara langsung tentang Bagaimana sih membatik itu ? Dan aku rasa, sebelum mencoba sih seakan-akan gampang banget. Tapi, pas udah mencoba. Susahnya bukan main. Awalnya aku disuruh bikin motif dulu, dengan pensil. Lalu, kita mulai menerangi sketsa pola tersebut menggunakan cairan malam yang sudah dipanaskan diatas kompor kecil. Dan mencelupkan canting batik kedalam cairan tersebut, tinggal membuat sesuai pola. Tapi, rintangan pun seakan tak rela pekerjaan ini dengan mudahnya kita lalui. Cairan malam yang lama sekali keluarnya, hingga tangan menempel dengan malam yang masih panas. Dan itu adalah momen yang Amazing menurut pribadi saya sendiri.

Batik karyaku : ( di sebelah kanan )

Sebenarnya sih, hari itu museum batik kedatangan Kedubes tanah air, ( Hem, selain itu banyak juga loh gaes, wisatawan domestik maupun mancanegara yang belajar membatik, di museum ini, WOWWWW ) dan rombongan kami ditarik mundur untuk dibawa ke suatu tempat, yakni Rumah Makan, yahh lunch gitu deh bahasa kerennya.

Habis itu, kita menuju ke hotel Sahid Mandarin yang terletak di Dupan square hotel, Jl. Dr. Sutomo Baros, Pekalongan. Untuk pembagian kamar selama melakukan kegiatan Explore Petung.

Sebelum melakukan explore wisata, aku bersama temen-temen diundang untuk hadir di acara pembukaan oleh Bupati Pekalongan. Ada kenangan tersendiri ketika aku dinobatkan sebagai peserta termuda di acara APNE 2017.

Pelepasan simbolis peserta APNE 2017 😍😍


Di APNE ( Amazing Petung Nasional Explore ) 2017, peserta diajak untuk benar-benar menikmati indahnya 'Petung' ini. Yang menarik menurutku selama perjalanan, adalah adanya angkutan wisata "Anggun Paris" ( Angkutan Pegunungan Pariwisata ) yang membawa kita untuk melakukan Explore wisata Petungkriyono

Anggun Paris : Angkutan Pegunungan Pariwisata

Ditemani seorang sopir dan seorang Guide untuk menjelaskan tentang semua hal yang berkaitan dengan petualangan Petung.

Di Edisi petualangan kali ini, lebih tepatnya Explore wisata Pekalongan, ada beberapa spot yang memiliki nilai potensi wisata yang tinggi. Ada spot apa aja hayo ? Berikut selengkapnya,


Perjalanan dimulai dari gerbang Petung, setelah pelepasan peserta di Pendopo Pekalongan tadi. Jadi ceritanya, kita menikmati penampilannya dari adek-adek untuk menari tarian tradisional, yang mengawali kegiatan Explore kita. Di gerbang Petung ini, adalah awal dari petualangan Petung yang sesungguhnya.

Dan, nggak hanya sampe disitu loh.. kita juga disuguhi kopi khas Petung, yang rasanya emang nikmat, pas lah untuk menghangatkan tubuh.


Keseruan Peserta APNE 2017

Mereka juga sangat antusias menyambut kedatangan kita, di gerbang Petungkriyono memiliki ciri khas tersendiri yakni teras lantai yang membantuk segitiga, sangat indah sekali. Dan ini merupakan kesempatan besar bagi kita ( peserta APNE 2017 ) untuk jeprat-jepret manja di awal spot ini.


Spot 2 : Curug Sibedug

Lokasi yang menjadi spot kita yang kedua adalah Curug Sibedug, yang sangat indah menawan, ditambah dengan airnya yang jernih dan dingin, membuat saya semakin terasa cinta di Kabupaten Pekalongan ini.

Pepohonan yang menghijau, menemani corak cerita yang saya ukir di postingan ini. Dan rasa penasaran makin menjadi dan seakan menantang untuk mencari surga yang tersembunyi lainnya di daerah mungil nan asri ini, Petungkriyono.


Yah, lagi-lagi aku jadi model ( baca : penampakan ) spot yang menarik ini, karena dengan foto, kita bisa mengabadikan dan membuktikan bahwa kita pernah berkunjung ke suatu tempat yang menarik, yakni Petungkriyono. Lebih tepatnya, Curug Sibedug.

Curug Sibedug sendiri, berada di ketinggian 20 m. Yang uniknya lagi, cuaca di daerah ini, sulit untuk ditebak, kadang pun hujan tiba-tiba datang. Namun, saat kami Explore Alhamdulillah cuaca bersahabat. Sehingga kita makin bersemangat untuk Explore wisata di daerah ini.

Waktu yang diberikan panitia terasa begitu cepat untuk dilalui. Kita harus meninggalkan spot yang baru saja kita lalui, untuk menuju spot berikutnya.


Namun, jarak yang kita lalui cukup jauh dan berkelok-kelok, sehingga membutuhkan waktu yang lama juga untuk menaklukkan satu spot. Tapi, semua itu sebanding dengan apa yang kita dapatkan. Benar, Petung yang Amazing.


Spot 3 : Jembatan Sipingit


Kita lanjutkan dengan Perjalanan menuju ke jembatan Sipingit. Eksotis banget menurutku, dengan  tatanan bebatuan yang bertebaran di sungai ini, mejadikan jembatan diatasnya juga semakin indah.

Jembatan yang eksotis, namun misterius. Lumayan membuat bulu kuduk merinding. Bisa dilihat, sekilas mata nampak sedikit angker. Yah, tapi dilain sisi, jembatan ini menyimpan nilai-nilai estetika. Dengan corak hutan tropis.

Kabarnya, asal-muasal adanya jembatan Sipingit ini, erat hubungannya dengan Kedung Sipingit. Yang dipercaya ada hal-hal mistis. Namun, kami belum sempat pergi kesana, karena panitia sudah memberikan Komando untuk segera naik Anggun Paris.

Di spot kali ini, ada bahkan beberapa peserta yang rela sedikit basah-basahan untuk mendapatkan hasil yang maksimal di lomba yang mereka ikuti. Salut banget buat mereka.



Aku juga sempat mengabadikan foto jembatan Sipingit, Alhamdulillah waktu sepi orang yang lalu-lalang, jadi spot bisa terlihat jelas.

Sehabis waktu yang telah ditentukan, kami pun kembali menaiki Anggun Paris untuk menuju ke spot berikutnya. Uniknya, sebelum dan setelah Explore jembatan Sipingit, udara dingin menyelimuti badanku. Padahal, waktu setempat menunjukkan pukul 14.00, tapi... kehangatan kebersamaan akan mengalahkan dinginnya udara. Yah, Anggun Paris yang aku naiki emang ga pernah sepi. Selalu ada aja bahan pembicaraan.

Yah, tau-tau udah nyampe aja di spot berikutnya.

Spot 4 : Welo Asri River


Selanjutnya, kita akan Explore wisata Welo River, dengan berbagai macam sudut fotografi yang tepat, emang bener sih, kata temen disini spotnya bagus juga apalagi buat yang suka hunting foto.

Karena, di wisata kali ini rombongan kita melihat keindahan tatanan background foto, seperti foto dibawah ini yang dengan uniknya benda di kanan-kiri ku.


Jika kita ke bawah sedikit, kita bisa menemukan pancuran air yang sangat jernih, dan pas untuk kita jepret, yah air dibawah sangat jernih, hingga berwarna hijau. Jernih sekali, bukan ?

Lebih tepatnya, ada beberapa spot wisata yang bagus untuk sekedar memandang ataupun jeprat-jepret manja

❤ Tepat diatas tangga turun, kita akan mendapati sebuah tempat yakni dengan gambar sendal jepit. Dengan ukuran versi jumbo. Kira-kira sendal siapa ya ?

❤ Pancuran air, dengan corak bebatuan yang tersusun rapi, pas untuk foto-foto. Selain itu, juga ada tempat duduk romantis disampingnya.

❤ Jika melewati jembatan, maka sobat akan menemukan sebuah Rumah pohon yang begitu besar, dan menjangkau hampir seluruh spot wisata.


Turunnya dari tempat utama sih cukup mudah, tapi naiknya itu yang lumayan menantang, karena tingkatnya dalam bentuk tanah yang dibatasi dengan belahan bambu. Selain itu, setelah Anggun Paris yang kita naiki hendak berjalan, banyak teman-teman yang foto lutung yang meloncat bebas dari dahan satu ke dahan yang lain

Spot 5 : Curug Bajing

Curug Bajing adalah spot terjauh yang akan kita Explore, namun bukan spot terakhir, karena masih ada Curug Lawe untuk kita Explore keindahannya.

Jalannya juga terjal, dan Curug Bajing sudah nampak dari awal kita masuk arena wisata. Ini yang bener-bener kita tunggu, lambang background acara APNE 2017.


Hijaunya pepohonan di sekitar Curug Bajing ini, menambah rasa tenang didalam hati ini. Jujur saja, ini adalah puncak kebahagiaan saat kita berada di ujung tempat yang dinyatakan sebagai paru-paru Jawa ini.

Tak cukup sampai disitu saja. Keindahannya terpecah di setiap sudut Curug Bajing, yang cocok untuk background jepretan. Antara lain :

Tinggalkan jejak, sebelum jejak meninggalkanmu

❤ Puncak setelah pintu selamat datang, akan ada tempat dimana sobat bisa memotret indahnya tebing di seberang. Namun, hati-hati untuk tidak bergurau saat jeprat-jepret di ujung tempat tersebut. Agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Sobat juga bisa turun menuju Curug Bajing untuk sekedar menikmati indahnya alam Petungkriyono melewati tangga yang masih dalam nuansa alami.


Disini juga ada Rumah batik, dengan model-model cantik nan rupawan yang memang di setting untuk memperagakan teknik membatik. Namun sayang, mentari sudah melambaikan sinarnya yang tenggelam dibalik tebing menjulang tinggi, untuk memberikan isyarat bahwa tinggal 1 spot lagi yang harus kita Explore di rute perjalanan APNE 2017.

Model-model sedang memperagakan teknik membatik


Spot yang terakhir adalah Curug Lawe. Saat di Curug Lawe ini, aku hanya bisa Explore wisata hingga curug terowongan. Tapi, nggak sampai Curug Lawe nya, karena malam sudah menjemput kita untuk pulang.






Cukup melelahkan juga gaes, seharian Explore Petung, tapi nggak ada rasa menyesal sedikitpun, karena indahnya Petungkriyono, meredam penat di hati ini. Salam pariwisata Petungkriyono !

Waktu masih belum rela melepas genggaman erat para peserta APNE 2017, sehingga kami masih bisa bercanda tawa, dengan teman-teman yang humoris, untuk melakukan perjalanan puncak sebagai persemian "Pekalongan, Legenda Batik Nusantara" , launching batik khas Pekalongan, dan penutupan acara APNE 2017.

Kami menaiki bus, yang sudah disediakan panitia. Sebelumnya, kami sudah siap-siap check out dan packing barang-barang yang dibawa dari kota asal masing-masing. Dan rasanya, sedih juga harus merasakan berpisah. Yah, walaupun terkesan "lebay" namun aku mencoba jujur pada diriku sendiri, bahwa saat itu memang sedih banget.

Setelah perjalanan ±1 jam, kami tiba di sebuah tempat yang bernama Batik Pesisir dengan pimpinan utamanya yakni H.A Failasuf , SE.

Di pintu masuk, kami disambut oleh 2 orang model ( Primadona Pekalongan ) dengan memakai batik yang begitu indah saat dipakai. Tak lupa, untuk mengabadikan gambar ini.

Selamat datang di Bumi Legenda Batik Nusantara

Setelah masuk, kami diberi 2 pilihan, makan dulu, atau Explore dulu. Karena rasa ingin tahu ku, lebih besar dari rasa lapar ku, aku langsung menuju ke tempat sharing-sharing bersama Guide yang memandu kami untuk menjelaskan setiap prosesnya.

Mulai dari teknik pembuatan motif batik, teknik membatik, hingga proses pewarnaan batik. Bagus sekali jika sebagai anak muda, kita bisa menuangkan ekspresi dengan cara membatik. Agar budaya kita bukan semakin luntur, tapi semakin terang.

Batik bisa luntur jika kualitasnya rendah, begitu kata pemandu wisata. Kalau bicara kualitas, emang hati nggak bisa bohong. Menurutku, di Rumah Batik ini, memiliki pekerja yang ulet, dan butuh ketelitian yang mendalam.

Proses membatik, dengan menggunakan canting
Tak lupa, bapak H.A Failasuf, SE  menetapkan batik Petungkriyono, dan rencananya akan dipasang di pendopo, ataupun juga bisa dijadikan cinderamata untuk pemerintah Amerika Serikat yang rencananya akan menuju Amerika beberapa pekan mendatang.

Launching Batik Petungkriyono

Ada pengalaman yang sangat menyebalkan, yakni saat launching Batik Petungkriyono, HP ku tidak bisa menyimpan foto. Wahhh berabe nih, rasanya bener-bener geram sama HP ini.

Sedih banget sih, tapi dibawa enjoy aja.


Seusai acara, bus langsung membawa kita ke destinasi yang kita tuju, dan menurut saya pribadi, ini adalah sebuah tanda untuk kita bisa bertukar cerita, lewat grup WhatsApp. 

Hari yang terasa amat panjang, untuk Petungkriyono yang penuh dengan cerita.

Tulisan ini merupakan catatan perjalanan dalam Amazing Petung
National Explore (APNE) 2017 yang diselenggarakan oleh Pemkab
Pekalongan dan Kajen Unique. Perjalanan ini juga didukung oleh Warna Indonesia Tours & Travel Jember. 


>