Pikir ini berlari, menuju masa yang penuh senyuman. Bibirku pun tersenyum dengan sendirinya. Kemudian, meneteskan air mata juga dengan sendirinya.
Kepada hujan, yang membawa kenangan.
Akankah impian menjadi tamparan bagi cinta yang berpucuk pedang ? Akankah tetes-tetesmu menjelma menjadi lautan darah ?
Haruskah cinta bermelodi kandas, hanya dari secercah emosi ?
Jawab aku...
Bisikkanlah di telingaku, bahwa ia merasakan rindu yang saat ini kurasakan...
Dear, hujan.
Hanyutkan rinduku, pada seseorang nan jauh disana...
Walau entah dimana
sumber gambar :
https://www.google.co.id/search?q=hujan+kenangan&client=ms-android-lenovo&espv=1&prmd=inv&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjVhZKcp-jYAhUUTo8KHYvuBHgQ_AUICigB#imgrc=F-q3XQs8rxoFkM%3A