Kategori Berita

Blogger JatengInovasi VIO Optical Clinic Untuk Penglihatan Yang Lebih Baik

Buku Museum Ibu Karya Gusti Trisno

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Sabtu, 03 Maret 2018

Ibu adalah sesosok perempuan yang sangat menginspirasi bagi saya. Terutama, karena memang selalu ada disamping saya saat ingin meminta saran, maupun motivasi. Jujur, Ibu adalah alasanku bahagia. Happines aku dapetin saat mulai membaca tiap lembar dari buku antologi cerpen ini.

Judul Buku : Museum Ibu
Penulis : Gusti Trisno
Penerbit : Ae Publishing
ISBN : 978-602-6325-37-2
Harga : Rp. 32.000
vi + 86 halaman, 13×19 cm
Cetakan pertama, Februari 2017

Buku kumcer ini memiliki kualitas cover yang sangat bagus, desainnya yang menawan, serta jenis kertas yang digunakan glossy, sangat membuat saya nyaman, saat membuka buku ini. Ditambah warna dominan abu-abu dan biru serta sketsa wajah seorang ibu, yang sangat membuat saya ingat Ibu.


Didalamnya terdapat 14 cerpen yang menarik untuk dibaca, terutama saya fokus pada judul cerpen "Pathek Siang Itu", aku suka karena mengangkat wisata bahari di Situbondo, Pantai Pathek, selalu saja terngiang kenangan-kenangan manis dulu, saat berpiknik bersama orang tua, maupun rekreasi kelas waktu SD dulu. Dan uniknya, ada beberapa macam gaya tulisan yang dimuat dalam buku ini.

Cerpen dengan judul Teruntuk Guru Maya di Layar Laptopku, itu bahasanya puitis deh ya, apalagi di kalimat awal paragraf pertama. Dan isinya cerpen itu bisa diambil manfaat juga oleh kita semua, untuk lebih cermat dalam memilih tema yang sesuai seperti tema lomba yang ingin diikuti.

Dan sosok " kau" dalam hal ini adalah seorang guru bahasa Inggris bernama Titi Haryati Abbas, yang sangat berjasa kepada dunia literasi yang digeluti penulis. Ah, terharu bacanya.

Selain isi, tagline buku ini juga sangat menggoda, yakni " Apakah seorang Ibu patut ditanyakan sifat keibuannya ?", didalam hati aku bilang "nggak, karena naluri kita menyatu dengan kasih sayang ibu" dan ya... Bagus lah isinya cuma ya, mungkin keluhan saya sama seperti pembaca lainnya, dimana cerpen berjudul "Titisan Timun Mas" ini memuat tulisan yang berbau pornografi, tapi... Kata mas Gusti, untuk cetakan selanjutnya, akan lebih diperbaiki lagi.

Mas Gusti Trisno sendiri merupakan anggota Komunitas Penulis Muda Situbondo, Blogger Jember, dan grup kepenulisan lainnya, yang sangat aktif dalam menggencarkan virus literasi. Saya juga gabung di grup Komunitas Penulis Muda Situbondo, cuma belum pernah ikutan kopdar, hehehehe.

Teruntuk Ibu, aku sangat bangga lahir dari rahimmu
>