Kategori Berita

Blogger JatengInovasi VIO Optical Clinic Untuk Penglihatan Yang Lebih Baik

Jadi Konsumen Cerdas di Era Digital

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Minggu, 20 Januari 2019

Berbelanja adalah salah satu kebutuhan pokok kaum milenial di era digital saat ini. Terlebih dengan semakin pesatnya teknologi turut memeriahkan kemajuan dalam bidang ekonomi tersebut. Tahun 2018 pun sangat didominasi oleh brand-brand e-commerce yang mulai merajai bisnis dunia maya.


Saya berhasil mengumpulkan riset, bahwasanya di Indonesia mayoritas membeli 5 barang yang laris dijual, versi liputan6, fashion dan gadget mendominasi persentase peminatnya, sehingga, kita harus bisa memilah-milih barang yang sesuai dengan budget pembeli. Terlebih lagi, saat ini masyarakat mulai melakukan perpindahan mindset secara besar-besaran, untuk menjadi masyarakat digital yang bijak.

Dari kelima barang populer tersebut, produk kosmetik dan kecantikan menempati posisi teratas dengan peminat yang sangat banyak di Indonesia. Namun, siapa sangka jika produk tersebut malah mayoritas merupakan barang impor gelap, yang tidak berstandar SNI. Seperti yang sudah dinyatakan oleh Tulus Abadi, ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mengungkapkan bahwa produk yang tidak memiliki standar SNI maka bisa dikategorikan produk ilegal yang diselundupkan oleh importir, dan bisa dimintai pertanggung jawaban secara hukum.

Kedepannya, penetapan SNI bagi produk impor akan semakin digalakkan, mengingat saat ini masih dalam bentuk sukarela, agar masyarakat bisa selamat dari benda-benda produksi yang membahayakan kaum hawa, yakni kosmetik.

Pada tahun 2017, produk kosmetik yang ilegal, lebih banyak, yakni tercatat 1,25 juta produk kosmetik ilegal, yang disita oleh BPOM, karena dinilai membahayakan dimana angka tersebut lebih besar dibanding dengan beredarnya kosmetik legal dan terdaftar secara resmi.

Seperti berita yang dilansir dari news.detik.com, bahwa pada 15 februari 2018 silam, BPOM menggrebek rumah produksi ilegal yang sudah beroperasi sejak 1 tahun yang lalu, namun ilegal, dikarenakan bahan dasar produk kosmetik ini sangat berbahaya, yakni merkuri dan pewarba (pewarna berbahaya). Karena saya sendiri masih awam masalah merkuri, saya langsung browsing seperti apa merkuri itu, dan kenapa banyak yang menjadikan barang ini sebagai bahan pembuatan kosmetik ?

Setelah saya telusuri, merkuri adalah zat air raksa yang bisa untuk memutihkan kulit. Namun, pemakaian secara terus menerus akan membuat efek pigmentasi secara permanen. Ini sangat berbahaya, akan menimbulkan banyak sekali efek samping, mulai dari iritasi berkepanjangan, kulit rusak, hingga menyebabkan kanker. Sehingga, sangat berbahaya untuk kulit, terlebih kulit wanita yang sangat sensitif.


 Untuk harganya sendiri, sangat-sangat murah. Mereka mematok harga 20.000 rupiah untuk 1 paket kecantikan berisi 12 produk, dan dari situ mereka bisa meraup keuntungan hingga 50-100 juta rupiah per minggu. Diduga, praktek transaksi barang haram ini dilakukan via online shop.

Menurut riset berdasarkan data-data yang akurat, dipaparkan bahwasanya konten komersil yang populer dibuka masyarakat Indonesia adalah online shop. Benar saja, persentase penggunanya mencapai hingga 62% dari jumlah penduduk Indonesia, atau sebanyak 82,2 juta pengguna.

Angka yang sangat besar ini juga memicu semakin meningkatnya kriminalitas di dunia maya, lebih tepatnya kejahatan ekonomi. Seperti yang baru-baru ini menyita perhatian saya, tentang penipuan salah satu online shop di Instagram.

Ini ceritanya sangat unik, dimana admin di akun IG nasional yakni @abang.felix , ya salah satu postingannya bikin saya terharu. Bagaimana tidak terharu, kalau niatnya ingin memberikan kado untuk ibu, malah kena tipu ? Saat si admin meminta resi, malah tidak ada respon. Nah, ini kebangetan kan

Tidak hanya abang felix yang terkena modus penipuan online shop, saya pun menjadi korban kejahatan penjual.

Waktu itu, niat hati ingin mengembangkan bisnis invest dengan kurs dollar, untuk top up saldo di Perfect Money. Saya pun menyebarkan di beberapa grup dan di wall facebook. Karena sangat butuh, aku pun langsung transfer tanpa lihat reputasi orang tersebut, dan juga tanpa melihat apakah ada testimoni atau tidak ? Namun nahas, setelah saya kirim, tanpa menunggu beberapa lama, saya pun diblokir. Mulai dari situ, saya merasakan efek jera, dan mulai memerhatikan aspek-aspek yang menuntut pembeli untuk semakin jeli.


Seperti yang sudah saya lakukan wawacara dengan salah satu narasumber via whatsapp (Dada Ramdhani, CEO gayafone.com) yang juga menjelaskan bahwa dengan melakukan transaksi jual beli berbasis online, penjual dapat lebih mudah memasarkan barang daganganya. Selain itu juga, biaya pemasaran yang mudah, juga membuat banyak penjual kreatif mulai mendirikan toko berbasis Online Shop.

Benar, kan ? Tidak harus memiliki lahan, namun cukup pemasaran menggunakan Fb ads, IG ads, kerjasama dengan blogger, dan masih banyak teknik marketing lainnya. Karena pengguna social media sangat banyak, ini membuat mereka bisa lebih leluasa berinteraksi dengan calon pembeli.
Sama seperti halnya penjual, pembeli pun sama takutnya terhadap penipuan. Bahkan, bisa lebih takut lagi. Makanya, di era modernisasi ini, selain dituntut untuk bisa mengoperasikan teknologi dengan bijak, kita juga harus bisa menjadi konsumen yang cerdas.

Yups, benar sekali. Jadi pembeli, pembeli yang cerdas, bukan sekedar asal-asalan memilih benda yang kita iginkan. Saya dapat ilmu baru nih, setelah sharing-sharing bersama mas ilham sadli (CEO www.ilhamsadli.com) mas ilham ini tidak pernah tertipu saat melakukan transaksi online.

Tipsnya sangat mudah untuk kita lakukan. Yang paling penting, cek rating Online shop tersebut, karena mas ilham sering bertransaksi di Tokopedia dan prelo, maka bisa melihat dengan mudah rating penjual di situs jual beli tersebut.

Kalau seller-nya rating nya tinggi, berarti dia sangat recommended.

Kemudian, perhatikan testimoni pelanggan. Testimoni bisa kita lihat dari feed IG online shop tersebut, kemudian kita cek, apakah akun yang melakukan testimoni itu fake atau real. Jika semua sudah diperhatikan, maka transaksi bisa dilanjutkan. kalau saya pribadi sudah menggunakan layanan dari toko online murah yang sudah berkualitas, yakni Blibli, karena kemarin saya itu belanja dengan voucher nya dan langsung landing dengan selamat. Alhamdulillah.... makanya temen-temen, pilih toko online yang memberikan kemudahan bagi penggunanya ya... 
>