Kategori Berita

Blogger JatengInovasi VIO Optical Clinic Untuk Penglihatan Yang Lebih Baik

Peran Penting Keluarga dan Masyarakat dalam Edukasi Literasi Masa Kini

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Minggu, 29 September 2019
Keluarga dan masyarakat memiliki peran penting dalam membudayakan literasi, karena jangkauan lingkungannya serta pengaruh yang begitu kuat membuat kedua lingkungan ini dapat menjadi tempat yang tepat untuk membudayakan literasi di era milenial.

Kita semua sepakat, bahwa keluarga merupakan sekolah pertama seorang anak. Dimana, didalamnya ada peran penting orang tua dalam membentuk karakter serta attitude seorang anak untuk jenjang selanjutnya. Lalu, bagaimana untuk membudayakan literasi ? Apakah keluarga dan masyarakat masih memegang peranan penting dan tugas utama ini ?
Dalam keluarga saya, untuk meningkatkan kualitas literasi, maka orang tua saya melakukan aktivitas literasi ringan dan menyenangkan, seperti bermain tebak kata, tebak nama hewan, lalu mulai dibacakan atau diceritakan tentang fabel hewan tersebut. Ini sangat menarik dan sangat membantu agar anak-anak menyukai dunia literasi.

Saya pribadi sedari kecil menyukai aktivitas membaca. Awal latar belakang menyukai kegiatan membaca adalah adanya campur tangan orang tua yang suka membacakan cerita dan dongeng sebelum tidur. Ini yang membentuk mindset atau pola pikir saya, bahwa membaca itu menyenangkan. Dengan membaca, saya dapat menemukan sebuah informasi baru dengan fantasi yang menyenangkan di pikiran saya. Terlebih, waktu saya kecil, teknologi tidak seperti sekarang yang sudah sangat membludak. Sehingga, saya sangat menikmati proses literasi untuk penambahan wawasan non formal. Bagaimana dengan masa kini ?

Tentunya problematika edukasi literasi semakin meningkat, sejalan dengan kemajuan teknologi. Tantangan terbesar adalah ketika aktivitas yang kurang bermanfaat seperti bermain game, menurunkan minat baca seorang anak. Orang tua dan masyarakat berada di posisi penting untuk membudayakan kegiatan literasi kembali.

Jika keluarga diam seakan menutup mata dan telinga terhadap kasus rendahnya budaya literasi, hal itu sama saja dengan membiarkan kemerosotan bangsa. Bayangkan, saya mengakui bahwa dari buku mendapatkan banyak sekali wawasan baru, terlebih saya sekarang tengah berada di jenjang universitas, dan membaca saya rasa adalah kebutuhan pribadi yang sama pentingnya seperti kebutuhan primer. Lalu, jika keluarga acuh tak acuh dengan semua ini, bagaimana generasi penerus bisa mengetahui tentang ilmu-ilmu yang beraneka ragam ? Apakah mereka akan mampu bersaing dengan generasi penerus dari bangsa lain ? Terlebih, sekarang sudah era globalisasi, dimana persaingan ekonomi terlihat begitu nyata, jelas, dan transparan, dan lawan bersaing pun berskala internasional, jadi sangat penting kita memiliki pengetahuan dari berbagai macam sumber buku bacaan.

Masyarakat pun harusnya juga ikut andil dalam membangun budaya literasi. Misalnya dengan kegiatan cerdas cermat yang diadakan sebagai acara rutinan, itu akan menambah rasa ingin tahu lebih jauh tentang sebuah ilmu.
Dalam proses membentuk jiwa literasi dalam kepribadian seseorang, hendaknya keluarga berusaha semaksimal mungkin menggunakan cara-cara yang menyenangkan untuk menarik hati anak agar mau membaca. Misal dengan memberikan hadiah berupa buku bacaan sesuai genre yang anak sukai. Dan hindari pola-pola pemaksaan yang keterlaluan, karena itu akan membuat tameng perlawanan terhadap literasi sendiri.

Mulailah dengan pembatasan penggunaan smartphone untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, batasi maksimal beberapa jam per hari saja, dan selebihnya coba luangkan waktu untuk mengajak anak berdiskusi mengenai pelajaran yang ia sukai.

Bisa juga menggunakan pola belajar Smart and Fun Learning, dimana orang tua bisa mensupport kegiatan literasi dengan memberikan anak buku bacaan dan mulai untuk melakukan diskusi menyenangkan dengan nantinya mendapat poin yang bisa ditukarkan dengan hadiah yang masih memiliki relasi dengan dunia literasi.

Teknik selanjutnya, keluarga memiliki kemampuan pendekatan sosial dan emosional untuk mengajak anak dan membuka pikiran anak agar menyadari pentingnya literasi. Saya pribadi mencoba untuk melakukan berbagai pendekatan kepada adik saya yang duduk di bangku sekolah dasar, agar sadar bahwa akan banyak ilmu baru jika kita tak malas berliterasi.

Kesimpulan yang dapat kita ambil, keluarga dan masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan sirkulasi literasi yang baik. Dengan sentuhan inovasi yang mengikuti perkembangan zaman, keluarga juga masyarakat diharapkan mampu menjaga stabilitas kecintaan anak-anak kepada ilmu pengetahuan, salah satunya dengan cinta membaca. Dengan begitu, generasi bangsa mampu bersaing secara intelektual dengan generasi dari negara lain.

#SahabatKeluarga #LiterasiKeluarga
>