Kategori Berita

Blogger JatengInovasi VIO Optical Clinic Untuk Penglihatan Yang Lebih Baik

Pemanfaatan Dana Zakat untuk Pemberdayaan Umat

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Kamis, 17 Oktober 2019

Mengenal Lebih Dekat Tentang Zakat di Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan jumlah kaum muslim terbesar sedunia. Jumlah kaum muslim di negeri Indonesia mencapai 209 juta jiwa, itu berarti lebih dari 80% penduduk di Indonesia merupakan pemeluk agama Islam. Dengan banyaknya populasi kaum muslimin, menjadikan Indonesia memiliki potensi pencapaian zakat yang cukup besar. Potensi dana zakat ditaksir mencapai Rp. 233,8 Triliun.

Zakat sendiri adalah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya. Zakat terbagi menjadi 2 macam, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Zakat fitrah itu adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang muslim sesuai syarat yang telah ditetapkan, zakat ini dikeluarkan saat bulan Ramadhan. Sedangkan zakat mal adalah zakat yang dikeluarkan atas harta yang kita miliki, waktu dikeluarkannya bebas, asal mencapai nishab (batas) wajib zakat.

Dalam keadaan yang serba canggih dan modern ini, dana zakat memiliki peran yang cukup penting dalam memperkokoh berbagai pilar negara. Terlebih, dengan mudahnya sistem pembayaran secara online, dapat mewujudkan penyaluran dan pemanfaatan dana zakat secara efisien. Karena begitu pentingnya pemanfaatan dana zakat, sehingga bisa memperbaiki berbagai isu sosial yang terjadi.

Pemanfaatan Dana Zakat, Memperbaiki Isu Sosial Umat

Sebuah negara dapat dikatakan maju apabila telah berhasil keluar dari berbagai isu sosial yang berkembang, semisal pendidikan, kemiskinan, kesejahteraan, pendidikan, serta kesehatan. Isu-isu tersebut merupakan isu klasik yang nyatanya masih terus berlangsung hingga sekarang. Bahkan, problematika tersebut hingga merambah pada aspek sosio-kultural yang semakin canggih, sehingga menambah beban pemerintah untuk menumpas isu sosial.

Isu pendidikan misalnya. Dilansir dari republika.co.id , jumlah persentase masyarakat muslim yang miskin adalah 85% dari seluruh muslim yang ada di Indonesia, dan latar belakang kemiskinan mayoritas karena alasan rendahnya tingkat pendidikan. Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa pendidikan memegang tombak ujung kemajuan peradaban negeri ini. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bagaimana pendidikan umat di Indonesia terbengkalai, sehingga banyak isu sosial baru yang mencuat.

Lalu, untuk membangun bidang pendidikan yang baik dan maksimal, sejatinya masyarakat memiliki peran penting. Satu-satunya cara keluar dari isu tersebut, kita butuh sebuah kunci, yakni "zakat". Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya, "Zakat" menjelaskan dengan tegas bahwa seandainya kaum muslimin melaksanakan kewajiban zakat sebagai rukun agama, tentu di kalangan umat tidak akan ditemukan lagi orang-orang yang hidupnya sengsara.

Sehingga, secara faktual, terdapat beberapa lembaga pendidikan yang dibentuk dengan menggunakan dana zakat sebagai dana operasionalnya atas kebutuhan zaman dalam membentuk kualitas pendidikan umat. Sehingga, dengan sinergi yang bercampur antara anggaran pemerintah dan pemanfaatan dana zakat, dapat memberikan kemaslahatan kepada kita semua.

Bidang sosial-ekonomi tak kalah memprihatinkan. Isu sosial-ekonomi nyatanya tak berhenti karena ditopang kemajuan zaman, namun masih saja terdapat banyak sekali umat muslim yang secara sosial dan ekonomi merasa tidak berkecukupan. Nyata sekali, jumlah kemiskinan di Indonesia pada tahun ini sebanyak 25,14 juta. Meskipun secara persentase menurun dari tahun sebelumnya, namun 25,14 juta bukan merupakan angka yang kecil, terlebih banyak yang merasakan kesenjangan sosial dalam bermasyarakat.

Dilansir dari    bimasislam.kemenag.go.id  menjelaskan bahwa sumber ekonomi berbasis agama lebih efektif dalam mengentaskan kemiskinan. Benar sekali, dana berbasis agama seperti misalnya zakat, memang memiliki objek sasaran pengalokasian dana kepada umat yang miskin. Seperti dikutip dari penelitian Bappenas yang menyatakan, masyarakat Indonesia, butuh waktu sekitar tujuh tahun untuk dientaskan dari kemiskinan, jika menggunakan bantuan dari uang negara. Namun ‘hanya butuh waktu’ 5,2 tahun, jika uang yang dipakai tersebut berasal dari sumber-sumber ekonomi yang berasal dari basis keagamaan.

Penelitian tersebut, sejalan dengan tujuan pemanfaatan zakat untuk mengangkat kesejahteraan umat, agar dapat bersama-sama membangun bangsa ini. Jadi, kita sebagai masyarakat yang baik dan umat islam yang patuh akan tuntunan agama, hendaklah mengikuti ajaran Islam. Seperti halnya membayar zakat. Membayar zakat dapat dimanfaatkan dengan baik seperti yang telah saya katakan, bahkan bisa membantu sesama untuk keluar dari lingkaran kemiskinan.

Permasalahan pokok umat selanjutnya adalah bidang kesehatan. Kesehatan adalah salah satu aspek kemaslahatan yang hendak dicapai dari pemanfaatan dana Zakat. Dalam praktik di lapangan, kaum miskin sangat kesusahan untuk mendapatkan akses pengobatan, meskipun beberapa persennya sudah dibantu oleh anggaran pemerintah, namun tetap saja, masih terdapat tumpang tindih antar masyarakat.

Perlunya sebuah jalan keluar untuk problematika yang serius ini. Dana zakat yang sangat besar, jika dimanfaatkan dengan baik akan membawa kemaslahatan umat. Disini, dapat dialokasikan dengan pemberdayaan puskesmas dan lembaga kesehatan dengan pendanaan dari dana zakat. Ini merupakan tindakan yang solutif dalam mengangkat rendahnya kesehatan di Indonesia.

Sadar Berzakat, Kunci Utama Majukan Umat

Saya tidak menampik, bahwa hampir mayoritas umat muslim di Indonesia memiliki tingkat kesadaran berzakat yang rendah. Banyak yang lupa, bahwa zakat merupakan perintah agama, dan merealisasikannya merupakan bentuk uluran tangan terhadap sesama. Bahkan hingga puluhan juta masyarakat dapat keluar dari kemiskinan, jika kita benar-benar mengoptimalkan zakat. Oleh karena itu,   literasizakatwakaf.com   mengupayakan memberikan gambaran yang solutif melalui kompetisi literasi guna menjelaskan pemanfaatan zakat di masa ini.

Dengan pemapaparan diatas, besar harapan saya, masyarakat Indonesia kian terbuka hati dan pikirannya untuk menjadi bagian dari perubahan bangsa. Sadar berzakat, kunci majukan umat.


Sumber Referensi :
https://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-warga/wacana/17/06/11/ore4ni396-zakat-untuk-pendidikan
https://bimasislam.kemenag.go.id/post/berita/sumber-ekonomi-berbasis-agama-lebih-efektif-entaskan-kemiskinan

>