Hampir mayoritas circle pertemananku adalah blogger, dan kebanyakan dari mereka adalah personal blogger atau lifestyle blogger. Sebenarnya, apa sih nyamannya menjadi lifestyle blogger? Oh iya, sebelumnya, artikel ini bersifat opini pribadi, dan hanya bermaksud untuk memberikan gambaran kepada calon blogger, mengenai lifestyle blogger, so... Let's begin....
Personal blogger sendiri adalah blogger yang memang interest topic nya tentang hal personal, bisa opini, hingga curhat bisa masuk dalam ranah personal blogger. Sedangkan lifestyle blogger, adalah blogger yang suka membahas tentang gaya hidup, dalam artian lebih kepada "Berbagi pengalaman tentang tata cara mengatur kehidupan sehari-hari mereka". Namun, terlepas dari definisi keduanya, aku menganggap keduanya sama. Sama-sama membahas hal yang general (umum)
Bagiku, menjadi lifestyle blogger itu sebuah perubahan besar. Aku dulunya blogger yang ber-niche (fokus kepada 1 pembahasan) yakni ber niche blogging (Blog dulu bernama surgablogging). Namun, karena berbagai pertimbangan, aku merasa secara pribadi belum mendapat kepuasan batin. Terlebih saat ada perekrutan job, sekitar tahun 2016-2017 itu, aku selalu daftarkan blog tersebut, namun karena hanya membahas blogging, dan kliennya dari bidang yang lain, walhasil kesempatan saat itu pun hilang.
Menjadi lifestyle blogger atau niche blogger adalah pilihan masing-masing. Setidaknya ada 7 Alasan Kenapa Aku Memilih Menjadi Lifestyle Blogger. Berikut list nya..
1. Mudah Menggambarkan Perihal Kehidupan Kita
Bukan lifestyle blogger namanya, kalo nggak suka ngoceh. Setiap gerutu kita, akan bernilai berbeda jika menuliskannya di blog, dan melakukan riset ringan tentang tulisan tersebut. Bagi aku pribadi, susah maupun senang, ngeblog di lifestyle blog emang juaranya, kita bisa berbagi keluh kesah, berbagi cerita kebahagiaan, dalam satu media. Menyenangkan, bukan?
2. Memiliki Target Pembaca yang Luas
Target pembaca yang luas maksudnya, dapat dibaca dan ditemukan orang-orang dengan topik yang bermacam-macam, misal saat share artikel tentang keuangan, maka orang yang tertarik keuangan, akan membaca artikel tersebut. Dan saat share artikel tentang perjalanan wisata, orang lain yang tertarik dengan topik itu akan membacanya. Jadi, aku berasumsi menjadi lifestyle blogger dapat memiliki target pembaca yang luas. Bagaimana menurutmu?
3. Dapat Menulis Sesuai Mood Kita
4. Peluang Kerja Sama yang Lebih Besar
Ini relatif. Aku sendiri merasakan peluang kerja sama dari berbagai macam brand itu terbuka dengan luas. Karena pembahasan yang general ini, klien pun sepertinya tidak mempermasalahkannya, asal pernah membahas topik tersebut. Dengan begitu, tentu bisa menambah pundi rupiah, lumayan buat jajan, kan....
5. Mempermudah Self Branding atau Personal Branding
Selanjutnya self branding. Sebenarnya aku nggak pantas jelasin personal branding, karena ya masih butuh berbagai macam teknik lagi, namun personal branding dengan blog personal ini yang biasanya memberikan dampak positif, misal blogger atau pembaca di blog yang memang mengenal kita dengan gaya bahasa yang mengalir misalnya, maka saat bertemu dalam sebuah acara, ketika memperkenalkan diri, orang akan lebih mudah mengenalinya, karena personal branding yang dibangun dengan baik. Jadi, personal blog kita dipakai untuk membangun karakter atau ciri khas yang unik, agar kedepannya, bisa memberikan dampak positif untuk blogger sendiri.
6. Populasi Lifestyle Blogger yang Membludak
Alasan selanjutnya, saya tertarik untuk menjadi lifestyle blogger karena populasinya yang mendominasi. Base yang kuat, support system yang ada pun kuat. Jadi, bisa dengan mudah memberikan kritik maupun saran antar lifestyle blogger. Bener, nggak?
7. Memberikan Kesempatan Berkreasi
Masing-masing otak kita, memiliki kemampuan kreasi. Jadi aku pikir, menulis di blog adalah salah satu cara untuk membebaskan kreasi. Dan personal blog pun jadi media yang pas bagi temen-temen yang suka berbagi. Opini kalian, pandangan kalian, itu adalah sebuah kreasi yang harus dilepas, dan dibaca semua orang. Salah satu caranya mungkin bisa dengan menjadi lifestyle blogger. Ehehehe...
Demikian, 7 Alasan Kenapa Aku Memilih Menjadi Lifestyle Blogger, artikel ini tidak bermaksud untuk men-dikotomi dunia blogging, hanyalah muatan pribadi, yang mungkin ada benarnya, dan bisa jadi mungkin juga sejalan dengan pemikiran kalian. So, bagaimana menurut kalian? Komen dibawah ya
Oh iya, baca juga artikelku tentang 5 Cara Mendapatkan Content Placement
Wahh kita sama dek, tos dulu. Bisa nulis sesuai mood, gampang nyari ide penulisan, bisa nerima macem2 kerjaan. Wkwkw
BalasHapusHahahahaha, bener banget ya mbak, bisa nyesuain sama mood kita
HapusNomor 1 penting bgt. Biar ttp jd diri sendiri ya. Mempermudah buat nulis juga sih
BalasHapusIya bener banget mas, being ourselves :)
HapusHai Isol,,
BalasHapusEmang asik bisa nulisin sesuatu yg personal dlm blog ya. Kita bisa jadi diri sendiri, hati happy, yg baca pun kena sengatan energi happy dari tulisan kamu.
Aku pun suka tulisan2 personal macam ini.
Wah ada mbak dini.... Iya mbak, kita bisa mengekspresikan perasaan kita dengan menulis di blog secara personal
HapusIya, Sol. Kalau lifestyle blogger memang peluang rezekinya banyak karena cakupannya luas. Tapi sekarang makin jumlahnya makin banyak jajdi persaingannya pun makin ketat.
BalasHapusIya mas, semakin banyak yang memiliki skill yang baik, jadi semakin semangat juga buat bisa lebih hahahhaha... Urusan rezeki kan udah ada yang ngatur. Sippp
HapusSaya pemula jugak di blogger, dan pengen jadi lifestyle blogger , artikelnya sangat mengsemangatkan saya. Kunjungin anwari.web.id
BalasHapusTerima kasih kak anwari,ayo semangat jadi lifestyle blogger kak, insyaAllah banyak manfaatnya
HapusMemang menulis artikel sesuai mood yang emangalir itu mengasikkan
BalasHapusYap, bener banget mbak... Asyik kalo bawaannya selalu happy
HapusPersonal blogging memang membuat kita lebih puas, terutama untuk batin. Selain bisa bermanfaat bagi orang lain, juga bisa melepaskan uneg-uneg di kepala. hehe
BalasHapusSepaket, eh sepakat mbak....
HapusSaya malah menetapkan pilihan niche setelah beli domain mas faisol, hehe
BalasHapusJadinya lebih sering membahas mom and kids dan juga review produk dari job sebuah brand
Iya mbak, blog ber-niche keren juga kok, hanya sesuai selera saja mbak, hehehe
HapusSaya mah masih bingung mau bahas topik apa he
BalasHapusNah makanya itu, kalau bingung mungkin blog personal jadi alternatifnya mas ehehehe
HapusPilihan yang bagus. Saya baru mulai lagi. Dan karena niche saya tentang bookreview, jadi ya harus ada buku dan harus dibaca dulu. Tapi dipikir2 tulisan saya juga lebih ke lifestyle juga. Buku-buku yang saya review menunjukkan lifestyle saya juga kali ya. 😆
BalasHapusHem, ya niche buku ya mbak, sekarang agak langka, but good job kalau mbak emang nyaman disana, bisa nulis lifestyle juga, yang penting kalau blog ber-niche harus minimal related dengan niche tersebut
Hapushihi, berarti sah deh aku lifestyle blogger juga, selain parenting and education. soalnya gampang banget nulis yg curhat2, tp insyaallah teteup ada profound message-nya dong, gak cm curhat doang, hehe.
BalasHapusSiyap mbak mia, tetep yang terutama nulisnya, yang penting membawa kebermanfaatan bagi pembacanya. Yakan mbak? Hehehehe
HapusSaya buat blog awalnya gado-gado, Mas. Tapi untuk dapetin kepuasan batin kayanya saya milih bahas wisata aja. Sukses selalu
BalasHapusWah, boleh-boleh kak, selama happy dan fun saat menjalaninya. It's okay
HapusAku juga memilih menjadi lifestyle blogger karena aku suka banget bercerita mengenai keseharian yang macam-macam rupanya itu. Mulai dari kegiatan parenting bareng anak-anak, jalan-jalan, membaca buku, makan-makan, jadi rasanya masih sulit ya kalau harus memilih salah satu.
BalasHapusOke-oke aja sih menurutku, sepanjang tulisan itu nggak mengganggu siapapun dan semoga malah memberi manfaat bagi orang banyak.
Iya, bener mbak, aku juga punya persepsi yang sama. Selama tidak mengganggu orang lain, why not?
HapusTernyata tidak sepenuhnya benar juga kata senior2 mengenai 'lebih baik fokus satu niche'. Dengan menggarap semua niche rasanya memang benar kalau kesemptan semakin terbuka luas.
BalasHapusBlog saya sendiri juga sesukanya dalam hal niche tulisan. Lebih bebas, lebih leluasa memilih topik.
Salam kenal agan faisol. Pertama kalinya nih komen di blog ini hehehe
Iya kak, yang penting kalau mindset saya, blog yang general memang bagus untuk membuka pemikiran, tanpa takut "keluar dari topik" sehingga ya menurutku sih lebih maksimal gitu. Oh iya, makasih udah mampir ya kak :) salam kenal juga
HapusSejak awal buat blog, isi blog saya sudah gado-gado, dan sampai sekarang terus hahaha. Walau saya juga punya blog niche tentang dunia menulis cerita anak-anak, Mas.
BalasHapusTapi memang, dengan blog gado-gado, saya bisa menulis apa saja, dan bagusnya memang bisa disesuaikan dengan bahan cerita yang saya punya. Pas mau sharing tips menulis langsung bisa ditulis, pas habis jalan-jalan tulis wisata.
Keren ulasannya, Mas Rori.
Nah kan, hahahahaha, iya intinya mah jangan membatasi pemikiran kita.
HapusSaya sendiri punya nieche sebagai parenting blog.
BalasHapusTapi saya tetap menulis travelling, resep masakan, review produk, dan opini ttg suatu hal.
Senyamannya aja gitu.
Ayo mampir ke blog saya hehehehe
Siap, siap mbak, bagus itu, semangat terus menulisnya
HapusApalagi saya yang masih terbilang baru dalam dunia blogging, lebih baik ke lifestyle blogger dulu, biar ga bingung juga dan memang menjadi bebas berkreasi.
BalasHapusSiyap mbak, kuy semangat
HapusBener banget bang, nulisnya lumayan bisa campur-campur. Kayak parenting, travelling, food, beauty itu semua kan lifestyle ^^
BalasHapusIya mbak, lifestyle yang beneficial (bermanfaat) untuk orang lain
HapusKadang nentukan niche blog di awal emang tricky banget. Mau ikutin passion atau ikutin pasar hehe paling ndak inilah dilemaku kala itu. Akhirnya kuputuskan mengikuti passion, yaitu traveling. Sayang bgt kalau jalan2ku tidak dituangkan di blog. Dan aku selalu hepi menceritakannya. Itu sih yg paling penting. Happy saat mengerjakaannya.
BalasHapusSaya pun gitu mas, ngikutin hati, apa pasar ya, jadi pilihan jatuh ke hati. Walhasil alhamdulillah bisa berjalan sampai sekarang
HapusAlasan yang tepat dan sama kayak saya. Saya juga awalnya nulis buat senang-senang dan mencurahkan ide aja. Jadi nggak mau hanya terbatas pada satu topik. Selain itu pengen mengabadikan kenangan hidup sih, jadi niche personal dan lifestyle emang paling cocok :D
BalasHapus*Tos ya mbak.... Iya pengin ada cerita sendiri gitu buat anak cucu kan ya mbak,,,, :)
Hapusselama ini saya ngeblog hanya untuk memindahkan catatan aja. benar2 aasan personal baru sekarang banyak berkenalan dg kawan blogger, macem2 ternyata ya. makasih catatannya ^_^
BalasHapusIya kak, macem-macem spesiesnya wkwkwkwkwk
HapusNice info. Tapi kalau boleh saya tanya, lifestyle blogger itu cakupannya sampai mana ya? Apa saja isinya? Kadang saking luasnya cakupan jadi bingung untuk membatasinya
BalasHapusGa ada batasannya mbak, general... Karakteristiknya pembahasannya yang umum, mungkin kalau merasa kok di blog saya nyeritain traveling iya, teknologi iya, finansial iya, parenting iya, fix lifestyle hahahaha.....
HapusKalau hanya 1 niche, misal traveling aja, ya berarti niche blog tersebut travel blog, seperti itu lah kira-kira mbak.....
Alasan saya jadi lifestyle blogger? Apa ya? Mungkin karena banyak yang pengen saya ceritakan (padahal malas posting juga), susah fokus di satu topik (soon mungkin bikin blog lain aja, blog yang sekarang biar ngambil niche lifestyle). Ya gitu aja sih~
BalasHapusNah itu menurut saya pilihan yang bijak, mbak... Semoga konsisten nulis.... Semangat ya
Hapussemoga konsisten dg pilihannya
BalasHapusAmin...
HapusToss. Aku juga begitu. Setuju banget blog yang banyak nichenya job yang didapat juga banyak he..he... Pengalaman soalnya.
BalasHapusWakakakaka, but more than this sih kak,,, yang terutama itu masalah passion alias ati. Kalo emang udah nyaman dengan pembahasan yang umum, yaudah jalanin aja :)
HapusKalau aku sih sebenarnya lebih suka ke nice travelling, tapi saat ini belum bisa konsisten nulis tentang travelling, blog juga masih campur-campur.
BalasHapusIyaps, semoga segera mengambil pilihannya kak
HapusAku dulu awalnya nulis parenting skrng juga lifestyle alias gado2 hahaha. Sebenarnya plus minus sih kalau niche lifestyle, ya positifnya seperti yang disebutkan di atas, namun utk personal branding kok agak susah ya mas, ini menurutku sih. Tapi kalau misalnya ada ciri khas lain yg kuat mungkin ya bisa berhasil sih, kyk misal blogger yang juga wartawan,, blogger yang bahasa inggrisnya jago, blogger yang sering menang lomba dll, ini imho sih haha
BalasHapusSiap mbak april,,, Intinya harus ada ciri khas gitu ya mbak, nice...
HapusIya, analisamu tentang lifestyle blogger itu benar, karena base on experience. Karena aku juga salah satunya, meskipun aku juga tetap memberi batasan apa yg mau kuulas, dan apa yang paling membutku semangat sharing sampai detail dan komplit.
BalasHapusIyups mbak... keep being ourselves yakan...
HapusAlasannya menarik
BalasHapusSiap mbak eka, terima kasih sudah mampir
HapusMemang peluang rejekinya makin luas tapi saingannya juga banyak. Personal brandingnya harus betul betul kuat. Nah, sekarang yang paling signifikan meningkatkan personal branding ya lewat sosial media. Jadi kudu rajin update dan bikin tampilan bagus disana.
BalasHapusSemangat menjadi lifestyle blogger yang kece
Yaitulah peran personal branding, semakin kuat, ya semakin bagus. Keep writing mbak
HapusSetuju...keren semoga makin sukses blog nya
BalasHapusSepaket, eh sepakat kak.... Amin...
Hapushmm, ia sih bagus karena menulis sesuai dengan kemauan kita, tanpa batasan dimana dan kapan saja bisa, apa lagi sekarang ada smartphone kita yang memakai juga harus smart...
BalasHapushehehe
Bener banget mas, yang penting adanya kemampuan dan kemauan sih menurut saya. Hihihihi....
HapusSaya cuma bisa komen, jadi blogger itu asik banget ya Sol. Apalagi kalau lagi dapet job. Hobi yang dibayar emang pekerjaan paling seru 😁
BalasHapusDuh mastahnya dah keluar, bener mas, seru dan asyik jadi blogger :)
Hapus