Kategori Berita

Blogger JatengInovasi VIO Optical Clinic Untuk Penglihatan Yang Lebih Baik

Suara Seorang Pelajar Untuk SDM Indonesia yang Lebih Maju

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Kamis, 26 Desember 2019
"Enak, ya. negara-negara di Eropa hampir semuanya tergolong maju.." celetuk teman saya saat berada dalam sebuah diskusi belajar. Seketika, saya pun teringat ucapan salah satu guru, bahwa kunci suatu negara untuk maju adalah SDM yang unggul dan etos kerja yang baik. Bagaimana mungkin, bercita-cita mencapai kemajuan, sedang kita hanya diam tanpa aksi yang nyata? Kira-kira seperti itulah gambarannya.

Sebelum membahas lebih jauh lagi, apakah kita sudah tau, seberapa banyak jumlah penduduk Indonesia yang berada dalam "range" kemiskinan? Infografis dibawah ini akan menjelaskan secara umum.
Maret lalu, angka kemiskinan menurun, yakni berada di angka 9,41% (sebelumnya 9,81%). Lantas apakah kita sudah bisa puas? Tidak, kita masih belum boleh puas, dengan persentase demikian, berarti penduduk yang miskin di Indonesia berjumlah 25,14 juta penduduk. Angka yang sangat besar, tentunya. Sebenarnya, mengapa masyarakat dengan jumlah sebanyak itu bisa mengalami stuck dalam bidang ekonomi dan kesejahteraan? Itu yang akan diuraikan dalam artikel ini.

Pola pikir adalah hal yang mendominasi kehidupan manusia. Termasuk kita, masyarakat Indonesia. Sederhananya, masyarakat yang memiliki pandangan luas, pikiran yang positif, dan berpikir secara terbuka, akan mudah memanfaatkan kemampuan dan skill-nya, untuk memperbaiki ekonomi. Sedangkan masyarakat yang tidak mau menerima perubahan, cenderung memandang sempit sesuatu, yang diperoleh adalah kesulitan yang mereka buat sendiri.

Contoh kecil, dalam kehidupan saya sehari-hari. Saya belajar berbagai mata kuliah, disamping itu juga memanfaatkan skill yang saya miliki di bidang internet marketing. Berinteraksi dengan klien, melakukan jalinan kerja sama dengan beragam lembaga, bagi saya hal itu adalah passion dan bidang yang memang saya tekuni. Walhasil, dengan effort (usaha) yang begitu besar, lambat laun, proses tersebut membuahkan benefit yang membantu perekonomian keluarga saya. Saya terbuka akan ide-ide yang brilian, terutama dalam internet management, secara tidak langsung, hal itu menjadi langkah awal yang baik untuk memperbaiki ekonomi.

Poin pentingnya adalah, pemerintah harus membantu mensosialisasikan pentingnya mengubah mindset masyarakat untuk menerima perubahan, bahkan kalau bisa menciptakan perubahan itu sendiri. Karena, bagaimanapun, saingan bisnis kedepannya bukan sesama pebisnis dari lokal saja, namun akan bersaing dengan pebisnis asing yang memiliki kemampuan luar biasa. Mindset adalah pondasi awal untuk menciptakan pebisnis yang berdaya saing kuat, serta mengikuti arus perkembangan zaman.

Hal lain yang harus disorot ketika berkata mengenai SDM di Indonesia adalah skill. Saya tidak menampik, bahwa di lingkungan sekitar, area kampus, masih banyak yang menyia-nyiakan skill yang mereka punya. Waktu yang ada kadang memang dimanfaatkan dengan kurang maksimal.
Sehingga, saya memiliki pandangan bahwa harus diadakan skill-upgrading, banyak sekali skill yang membantu meningkatkan SDM di Indonesia. Bisa dengan mempelajari bahasa asing, bahasa Inggris, misalnya. Tentunya mayoritas masyarakat Indonesia kurang menyadari pentingnya skill berbahasa Internasional yang baik. Seperti halnya saya sendiri, yang gemar belajar berbahasa Inggris, seringkali mendengar perkataan "Sok Inggris, mending bahasa Indonesia saja, cinta Indonesia apa nggak, sih?"

Tidak hanya sekali dua kali saya mendengar demikian, namun berkali-kali. Inilah misunderstanding yang lumrah dan bahkan dianggap wajar oleh orang Indonesia kebanyakan. Penguasaan bahasa tidak bisa dianggap remeh, karena banyak orang sukses berbisnis, karena komunikasi dan bahasa yang baik.Pemerintah harus membuka pemahaman masyarakat, bahwa mempelajari bahasa asing, bukan berarti harus membenci bahasa Indonesia. Kita belajar bahasa asing tanpa harus melupakan bahasa Indonesia. Justru karena kita cinta Indonesia, maka kita harus belajar bahasa asing untuk memberitahukan lembaga komersil luar negeri bahwa negeri Indonesia memiliki sumber daya manusia yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada seluruh penjuru dunia.

Saya rasa, setelah membaca beberapa buletin dan artikel, yang memberitahukan bahwa tantangan global akan masuk terutama dalam sektor bisnis dan industri. Ini seakan menjadi pertanda agar sumber daya manusia yang ada di Indonesia dapat berubah mengikuti perkembangan zaman. Itulah alasan munculnya revolusi industri 4.0 yang hampir seluruh kegiatan manusia berada pada industri digital.
Lantas, sebagai seorang akademisi yang berpikir secara ilmiah, saya memiliki beberapa tips untuk memperkuat sumber daya manusia di Indonesia agar mampu bersaing dengan industri global. Berikut diantaranya.

1. Lepaskan ide-ide dan kreativitas yang brilian

Indsutri global memaksa setiap pengusaha dari belahan dunia manapun untuk menghasilkan inovasi-inovasi terbaru, yang sebelumnya belum ada, sehingga mampu menduduki pangsa pasar yang tepat. Bukan tanpa alasan, demografi masyarakat milenial adalah cenderung tertarik kepada benda atau produk yang kekinian. Itulah alasan mengapa ide dan kreativitas sangat diperlukan dalam berkarir.

2. Menguasai Banyak Skill

Seperti yang sudah saya jelaskan diatas, sumber daya manusia di Indonesia harus sadar akan potensi yang dimiliki oleh masing-masing. Jika tertarik pada usaha pengolahan produk misalnya. Maka skill yang harus dikuasai dengan baik bisa berupa skill foto produk, skill pemasaran, tentunya skill pengolahan itu sendiri. Tak lupa juga, diatas saya menjelaskan, tak ada salahnya untuk mempelajari bahasa Inggris, bahkan itu membantu bisnis kita kedepannya. Jadi kalian bisa qualified ketika ada perusahaan asing yang ingin bekerja sama.

3. Perkuat Jaringan

Selanjutnya, yakni perkuat jaringan. Bagaimanapun, seorang pebisnis yang ingin maju harus berkecimpung langsung dalam organisasi berbasis industri. Saya merekomendasikan agar bergabung dalam asosiasi yang menaungi tenaga kerja dan pebisnis Indonesia, yakni Kadin Indonesia . Dimana, Kadin Indonesia sendiri berkomitmen untuk membangun jaringan yang kuat agar tercipta sumber daya manusia yang memadai di Indonesia.

4. Manfaatkan Industri Digital

Dunia digital saat ini sangat diperhitungkan, masyarakat harus menyadari, bahwa untuk bisa bersaing dengan pebisnis di era Globalisasi, yang pertama kali harus kita genggam adalah industri digitalnya. Maka dari itu, jika kita bersama-sama bergerak. Baik masyarakat bergerak untuk mengubah pola pikirnya, maupun pemerintah yang bergerak memberikan pemahaman, serta penyuluhan bagaimana men-digitalisasi produk maupun jasa yang dikelola. Tentu ini akan menjadi sinergi yang positif untuk ekonomi bangsa kedepannya.

Kesimpulan yang dapat kita ambil, yakni kita harus bersama-sama sadar bahwa kita akan bersaing dalam berbagai bidang dengan industri global. Semakin kita siap membuka diri, me-manage waktu dengan baik, maka kita bisa mewujudkan sumber daya manusia yang unggul. Tergantung seberapa jeli kita memanfaatkan indsutri yang ada. Salam.
>