Kategori Berita

ZMedia

Definisi Kemandirian Belajar Siswa dan Faktor yang Mempengaruhinya

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Selasa, 12 Mei 2020
Definisi kemandirian belajar siswa dan faktor yang mempengaruhinya sangat perlu dipahami oleh para pendidik. Mengapa? Sebab faktanya hal tersebut sangat mempengaruhi karakteristik peserta didik dalam menelaah suatu pembelajaran.

Akan tetapi meski begitu, masih banyak pendidik atau Guru yang salah dalam mengartikan defisini dari kemandirian belajar itu sendiri. Maka untuk memudahkan ulasan ini, berikut Saya jelaskan secara ringkas arti dan beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar peserta didik. Baik di sekolah maupun di rumah.

PENGERTIAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA MENURUT AHLI 


Definisi Umum Kemandirian Belajar
Secara umum Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menerangkan bahwa mandiri diartikan sebagai suatu perilaku yang bisa dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Begitupun dengan kemandirian, maknanya juga selaras seperti penjelasan di atas.
Kemandirian sering kali dimaknai sebagai suatu perilaku (tindakan) yang dilakukan oleh seseorang dengan bebas, bermanfaat dan benar. Orang tersebut akan berusaha untuk berlaku jujur serta memenuhi hak maupun kewajibannya.

Dari perilakunya itu, orang yang berlandaskan kemandirian bisa mengambil dan mengatasi segala bentuk keputusannya. Namun, tentu saja selalu berlandaskan pertimbangan serta pemilahan hasil akhir sebelum benar-benar meyakinkan dirinya.

Haris Mujiman, menyatakan secara keseluruhan makna dari kemandirian belajar adalah niat yang muncul dengan sendirinya dari dalam diri peserta didik. Hasrat tersebut dilakukan secara bertahap, bertempo serta mampu menentukan mana yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Aspek Penentu Kemandirian Belajar

Sebelum lebih jauh membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar, terlebih dahulu perhatikan apa saja aspek penentunya. Berikut ini Saya sajikan secara singkat dan ringkas, beberapa diantaranya:


  • Inisiatif

Aspek penentu yang pertama dimunculkan sebab siswa memiliki inisiatif tersendiri dalam jiwanya. Biasanya ia berpikir bagaimana cara agar dirinya mampu setara perihal mengejar ketertinggalan pelajaran atau upaya ternyaman demi mempermudah menerima materi di sekolah.

Tindakan inisiatif ini biasanya dilandaskan sebab dukungan dari pihak keluarga ataupun teman sebaya. Sehingga siswa tersebut mampu mengambil keputusan serta penentuan terbaik untuk dirinya sendiri dalam menempuh belajar mandiri.


  • Adanya Hasrat Diri yang Progesif


Aspek penentu kemandiri belajar yang kedua yakni adanya hasrat progesif yang dimiliki siswa. Bentuk penyampaian hal tersebut biasanya ditampakkan dari munculnya keinginan kuat untuk mencapai dan menggapai harapan maupun cita-cita.

Progesifitas tersebut sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan kemandirian belajar siswa. Tanpa aspek ini mungkin peserta didik merasa tidak perlu susah-susah belajar demi menggapi apa yang mereka cita-citakan.


Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Belajar Siswa


Setelah mengetahui definisi di atas, tahukah kalian bahwa hal tersebut dibentuk dari 2 kemungkinan? Pertama faktor yang memang muncul atas hasrat individu, atau terbentuk berdasarkan faktor internal. Lebih jelasnya beberapa faktor yang mempengaruhi kemandirian belajar siswa, yakni sebagai berikut:


  • Kesadaran Diri Sendiri


Bentuk kemandirian belajar siswa mampu terbentuk berdasarkan faktor yang didasari hasrat kesadaran diri dari individu. Seperti contoh sikap tanggung jawab, kedisiplinan, sadar akan tanggung jawab serta kewajiban dan masih banyak lagi.

Beberapa kesadaran di atas biasanya muncul sebab dirinya merasa harus berhasil mencapai suatu target akhir. Bisa juga dikarenakan anak tersebut ingin terus maju dan berkembang dalam suatu kompetisi diantara teman-teman lainnya.


  • Mulainya Tumbuh Kedewasaan


Seorang peserta didik yang mulai enggan meminta bantuan untuk menyelesaikan persoalannya dalam belajar, biasanya sudah mulai memasuki fase kedewasaan. Semakin bertambah usia seseorang, maka sebisa mungkin pribadinya cenderung berusaha sendiri.

Tidak hanya itu, siswa yang mulai merasa dirinya semakin mendewasa, maka rasa sungkan atau malu apabila terus-menerus meminta bantuan dari orang lain. Kinerja otaknya telah dirasa cukup untuk mengolah permasalahan seberat apapun itu.


  • Faktor Sosial Ekonomi


Kemandirian belajar bisa muncul karena disebabkan oleh beberapa faktor, salah satu diantaranya berupa sosial ekonomi keluarga. Keadaan ini cenderung menjadikan anak bersemangat menempa dirinya untuk lebih maju.

Anak yang berasal dari golongan sosial ekonomi ke bawah biasanya cenderung memiliki daya juang yang tinggi. Apalagi kala mengingat pemenuhan biaya pendidikan serba kekurangan, maka agar dirinya mampu bersaing dengan teman-temannya ia harus belajar semandiri mungkin.

  • Faktor Fisik Peserta Didik


Tanpa disadari keadaan fisik yang dialami oleh beberapa siswa tertentu mampu menjadi penyebab faktor munculnya kemandirian belajar. Seperti misalnya jika peserta didik mengalami keterbatasan fisik yang menyebabkan dirinya menjadi minder, maka mau tidak mau ia harus berprestasi.

Upaya tersebut bahkan banyak dialami oleh mereka yang berkebatasan fisik dan bersekolah di lingkungan normal. Sekalipun teman-teman sekitar tidak mempermasalahkan, akan tetapi dorongan hasrat dalam dirinya agar bisa melampaui hingga setara dengan sejawatnya terus dilakukan.


  • Keterbatasan Pola Pikir


Saat menerima pelajaran, tentu tidak semua siswa cepat tanggap dalam mencernanya. Ada sebagian yang mungkin kurang atau bahkan tidak paham dengan materi tersebut. Sehingga seringkali peserta didik merasa kesulitan.

Apabila kalian adalah salah seorang yang berperan sebagai orang tua maupun pendidik di lingkup formal, sebaiknya jangan mengucilkan siswa yang memiliki keterbatasan pola pikir. Arahkan agar siswa tersebut bisa belajar dengan mandiri tanpa harus malu sering bertanya kepada teman-teman atau pengajarnya.

Demikian ulasan singkat mengenai definisi kemandirian belajar siswa dan faktor yang mempengaruhinya. Diharapkan pendidik mampu menyesuaikan dan memacu upaya tersebut agar peserta didik mampu bersaing dan siap menghadapi dunia luar pasca menempuh pendidikan formal nantinya.
>