Kategori Berita

ZMedia

Apa Itu Cloud Kitchen dan Perbedaannya Dengan Dapur Konvensional

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Kamis, 15 Juli 2021

Belakangan ini, cloud kitchen banyak dibicarakan oleh para pebisnis kuliner. Konsep ini pun mulai digandrungi terlebih pada saat pandemi seperti saat ini, karena dianggap mendatangkan lebih banyak keuntungan dan kepraktisan. Namun apa itu cloud kitchen? Mengapa dapur jenis ini banyak dipilih para pebisnis kuliner pemula?

Agar tak penasaran, langsung saja inilah ulasan lengkap mengenai cloud kitchen yang wajib diketahui!

Apa Pengertian Cloud Kitchen?

Cloud kitchen, ghost kitchen, atau virtual kitchen adalah konsep sharing kitchen atau dapur bersama dimana menggabungkan beberapa merk F&B di satukitchen. Namun konsep ghost kitchen umumnya hanya dikhususkan untuk melayani delivery atau pengiriman makanan saja, karena tidak adanya ruangan untuk dine-in atau makan di tempat. 

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dapur virtual sama seperti dapur di restoran pada umumnya yang menjual produk makanan atau minuman, namun tidak memiliki area dine-in dan hanya tersedia dalam konsep delivery. 

Pelanggan dapat memilih makanan melalui 'etalase virtual', dan nantinya makanan akan dikirim sesuai dengan lokasi pelanggan berada. Sehingga tak heran konsep ghost kitchen menjadi tren belakangan ini dikarenakan kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkannya. 

Hingga saat ini sudah banyak brand makanan dan minuman yang memilih menggunakan konsep ini, karena dianggap sebagai alternatif tepat bagi pengusaha yang memiliki modal minim untuk menyewa tempat, membeli peralatan, maupun membayar pegawai. 

Apa Perbedaannya Dengan Dapur Konvensional?

Terdapat beberapa perbedaan virtual kitchen dengan dapur konvensional, apa saja?

Gedung Usaha

Restoran konvensional tentu memerlukan gedung usaha dengan ukuran cukup luas untuk operasional usaha, mulai dari area dine-in, dapur, dan area-area penunjang restoran lainnya. Belum lagi pengusaha harus memikirkan konsep dan desain restoran agar konsumen merasa nyaman ketika makan di tempat.

Namun berbeda dengan ghost kitchen yang tak memerlukan gedung usaha besar untuk membuka restoran. Pasalnya Anda hanya perlu menyewa dapur virtual untuk keperluan pembuatan pesan antar makanan, sehingga praktis tak memerlukan banyak tempat ataupun banyak perabot. 

Tenaga Kerja

Berbeda dengan restoran konvensional yang memerlukan banyak pekerja mulai dari waiter, chef, dan pegawai lain demi menunjang operasional restoran, dapur virtual hanya memerlukan sedikit pekerja. 

Karena pengusaha hanya perlu menyiapkan 3 atau 4 orang pekerja saja untuk membuat makanan dan minuman serta mengurus operasional restoran virtual, selebihnya akan di-handle oleh pihak penyedia cloud kitchen.

Konsep

Konsep dapur konvensional digunakan oleh satu restoran untuk membuat pesanan makanan dan minuman baik dine-in, take away, ataupun delivery, sehingga digunakan untuk menunjang operasional satu brand saja.

Sementara ghost kitchen merupakan dapur bersama yang digunakan untuk beberapa brand. Kitchen tersebut pun digunakan hanya untuk memenuhi pesanan delivery saja, sehingga konsumen tidak dapat melihat restoran dan hanya dapat memesan makanan melalui online.

Dimana Menyewa Cloud Kitchen Terjangkau di Jakarta?

Sebagai salah satu pasar pengiriman makanan di Indonesia, minat pengusaha kuliner di Jakarta terbilang cukup tinggi. Sehingga bagi Anda pengusaha kuliner yang ingin menyewa cloud kitchen, pilih Everplate Kitchen yang memiliki dapur virtual berlokasi paling strategis di Jakarta mulai dari Kemang, Kemanggisan, Meruya, hingga Kelapa Gading. 

Dengan infrastruktur premium dan lengkap serta dukungan operasional penuh, Everplate Kitchen hadir untuk memenuhi segala kebutuhan dapur virtual guna menunjang kelancaran usaha kuliner Anda.

Itulah pengertian dari apa itu cloud kitchen dan perbedaannya dengan dapur konvensional. Sehingga dapur virtual dianggap menjadi jawaban tepat bagi pengusaha pemula yang memiliki modal minim untuk membuka restoran.

>