Kategori Berita

ZMedia

Mencintai Orang Yang Salah (Sebuah Keluh Kesah)

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Rabu, 11 Agustus 2021

Mencintai Orang Yang Salah
Pernah nggak sih, kalian ngerasa "aku suka orang ini" entah dari attitude-nya, dari pembawaannya, dari sifatnya, atau atas dasar yang lain, tapi ternyata dia adalah 'orang yang salah'? 

Di artikel kali ini, aku akan berbagi tulisan ringan, sejenis curhatan tentang kejadian yang aku alami malam ini. Ya, it's about love. Mungkin teman-teman yang membaca ini juga mengalami hal yang serupa, jadi aku harap kalian bisa membaca artikel ini hingga selesai.

Sebagai seorang manusia, memiliki perasaan adalah hal wajar. Ini adalah anugerah terindah yang Tuhan berikan kepada kita semua. Aku contohnya. Aku juga "dititipkan" perasaan cinta kepada orang lain, namun ternyata, jatuh cinta pada orang yang salah. 

Aku pikir, aku terlalu 'bodoh', terlalu mudah nyaman dengan orang tersebut. Aku tau itu, namun hati ini tak mau tau, ia tetap saja nyaman, dan "ceroboh" menempatkan rasa di tempat yang tidak seharusnya.

Mungkin Dia Ingin Hanya Sebatas "FRIENDZONE"?

Ya, sepertinya begitu. Buktinya, dia mengirim foto orang yang dia sayangi. Ah iya, aku peka. Maksudnya aku harus mundur. Ya, aku paham kok. 

Ah, ngilu rasanya. Memang, tak ada yang bisa diharapkan untuk cinta yang tak jelas ini. Hanya saja, jika memang kita bukan siapa-siapa, kenapa dia harus seperhatian ini? Kenapa harus nyari aku? Bilang kangen lah.. 

Aku pikir, jika aku adalah bahan kegabutannya, apa iya harus seperti ini? Kalau hanya bermain-main dengan perasaan, tolong jangan terlalu jauh. Karena mendoakan kebaikan untukmu, itu butuh waktu. 

Mencintaimu Tak Sebercanda Itu

"Jangan dibawa serius, dari awal kan emang bercanda". Hahaha nggak gitu konsepnya. Seperti yang aku jelaskan tadi, mencintai seseorang itu butuh proses, kita nyaman, memberikan support, bukan hal yang instan. 

Tidak mungkin seseorang bisa betah bermain-main dengan perasaan tanpa salah satunya ada yang baper. Pasti ada yang baper. Sudah hukum alam itu mah. Cuma ya itu, aku cuma ingin bilang, kalau memang sayang ke satu orang, yaudah sayang aja, jangan jadikan orang lain pelampiasan. 

Aku ikut bahagia kok, semoga langgeng ya. Cintai dia sepenuh hati, mungkin kedepannya kita bakal lost contact, karena aku cuman nggak ingin mengingat 'luka'. Ya, kamu itu luka bagi orang lain. Aku rasa cukup lah, main-mainnya. Takutnya, kamu malah kena hal serupa. 

Perasaanku adalah tanggungjawabku. Jika ada orang yang harus disalahkan, maka itu pasti aku. Ini adalah kesalahanku. Kenapa aku menjadi orang yang gampang jatuh cinta? Lebih baik merasa salah daripada merasa benar, ya kan? 

Selain gampang jatuh cinta, alhamdulillah aku juga gampang move-on. Dalam ajaran Islam, aku diajari untuk mencintai secukupnya, tidak terlalu berlebihan, karena itu berbahaya. Aku melakukan self-healing untuk menenangkan jiwa. 

Bagaimana Caraku Melakukan Self-Healing?

Setiap orang memiliki cara khusus untuk memperbaiki mental maupun hati yang sedang kacau. Aku pun begitu. Ada beberapa cara yang aku lakukan. Siapa tau bermanfaat.

1. Hadirkan Tuhan dalam Segala Kondisi

Agama mengajak kita kepada kebaikan dan agama menawarkan banyak alternatif jika kita merasa patah hati. Nah, kalau aku selalu mengingat kata-kata:

"Kita hanyalah berlompat dari satu takdir ke takdir yang lain"

Intinya disitu ada peran ilahiyat (ketuhanan). Aku percaya, banyak cara yang Tuhan bentangkan agar kita semakin dekat kepada-Nya. Dengan luka salah satunya. Orang yang percaya segala hal merupakan kehendak-Nya, cenderung merasa stabil, dalam menghadapi berbagai problematika. Aku rasa, kalian bisa mencoba juga.

2. Baca Kitab Suci

Benar sekali, obat hati seperti yang dinyanyikan opick, salah satunya membaca Qur'an dan maknanya. Ini penting sekali. Agama, melalui kitab suci memberikan petunjuk bagaimana yang harus kita lakukan dalam menghadapi kekacauan hati.

Aku teringat salah satu ayat :

 لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا

"Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita”

3. Bersikap Bodoamat

Ya, ini penting. Mencintai seseorang yang tidak mencintai kita adalah satu hal yang bisa membuat kita semakin tersiksa. Cara agar tidak tersiksa bagaimana? Ya 'Bodoamat'. Itu bukan merupakan hal besar yang harus dipikirkan.

Kalau aku pribadi percaya, selama aku bisa memberi cahaya bagi orang lain, mereka yang akan mendekat. Pasti nanti ada sosok yang bersedia mencintaiku tanpa beban, siapapun itu.

Akhir kata, jangan pernah menyia-nyiakan orang yang tulus pada kita, siapapun itu. Jangan permainkan perasaan orang, karena itu bukan mainan. Pikirkan lagi, apakah itu akan melukai orang atau tidak. Dan yang terakhir, perbanyak minta maaf. 

Wallahu a'lam. 

>