Kategori Berita

Blogger JatengInovasi VIO Optical Clinic Untuk Penglihatan Yang Lebih Baik

Aku, Kebahagiaan, dan Tulisan Tentang Peradaban

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Jumat, 10 Desember 2021

Bagiku, menulis adalah bagian dari kebahagiaan yang sangat berharga dan begitu berarti dalam hidup ini. Dengan menulis, kita dapat mengubah ide-ide kecil menjadi besar. Bahkan, seseorang bisa menjadi cahaya bagi sekitarnya hanya dengan bermodal tulisan. Maknanya, dengan hal sepele seperti "tulisan" dapat mengubah nasib dunia, sehingga hal itu menjadi pilar dari kemajuan suatu bangsa.

Menulis adalah Caraku Mengabadikan Pemikiran

Aku merupakan orang yang cenderung "nyentrik" dalam berpikir. Bagiku, setiap pemikiran yang berbeda merupakan suatu bentuk kasih sayang Tuhan kepada kita, yang dari hal tersebut mengajarkan kepada kita, bahwa tak ada kebenaran mutlak pada pemikiran manusia. Setiap orang memiliki perspektif masing-masing, dan justru karena diversitas inilah yang mampu memperkaya pengetahuan kita.

Sejatinya, pemikiran-pemikiran dapat diikat oleh sebuah tulisan. Melalui tulisan juga, dapat menjembatani antara generasi sekarang dengan generasi yang akan datang. Oleh karena itu, keberadaan literasi menjadi satu hal yang esensial dan harus ada dalam peradaban. Lalu aku berpikir, "ternyata melibatkan diri dalam membangun negeri tidak sesulit yang aku bayangkan". Ya, berbagi tulisan adalah hal mudah yang tidak membutuhkan biaya jika kita ingin berkontribusi pada kemajuan bangsa, aku menyebutnya membangun peradaban lewat jalur yang menyenangkan. 

Bahagia Bersama Lewat Literasi : Bangun Peradaban Lewat Jalur yang Menyenangkan

Arti bahagia sungguh sangat luas. Beberapa kali aku mendapatkan pesan untuk sharing tentang penulisan di blog, dan jujur itu membuatku terharu. Masih banyak orang-orang yang hatinya ingin memberi sinar bagi orang banyak. Itu artinya, ada kepedulian terhadap kebahagiaan diri sendiri dan kepedulian terhadap kemajuan negeri. 

Dalam menulis, tidak hanya aku saja yang bahagia, tapi juga orang lain yang membaca pun ikut bahagia. Terkadang ada teman-teman yang mengapresiasi tulisanku, lalu semangat untuk melakukan hal serupa. Jadi, aku merasa ada kepuasan tersendiri dengan berbagi hal positif kepada lingkungan sekitar.

Salah satu inspirasiku adalah JNE, yang mengajarkanku arti kebahagiaan yang sebenarnya. Aku belajar, bahwa kebahagiaan sejati itu muncul ketika kita mampu memberikan manfaat kepada orang lain, meskipun hal itu tidak berupa materi, akan tetapi jika kita memberinya setulus hati, maka itu akan kembali pada diri kita. Aku percaya, "semua yang berasal dari hati, akan kembali ke hati".

>