Membludaknya kasus pengangguran ini
membuat orang-orang berpikir keras untuk mencukupi kebutuhan. Membuka usaha
kecil-kecilan menjadi pilihan, meski hasil yang didapat awalnya tidak seberapa
namun hal itu mampu memberi penghasilan tambahan.
Dampak Langsung Pandemi Terhadap Perkembangan UMKM
Corona memang banyak memberi
perubahan terutama dalam perekonomian, banyaknya usaha yang bangkrut dan
pekerja yang diberhentikan membuat keadaan semakin runyam. Sedangkan untuk
memenuhi kebutuhan setiap hari tidak cukup.
Beberapa orang mulai banting setir
untuk mendirikan usaha sendiri di tengah pandemi atau tetap melanjutkan usaha
yang sudah berjalan. Meskipun keterbatasan dana dengan barang yang kurang
diminati namun tetap berusaha.
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) seperti camilan, pakaian, warung makan mengalami penurunan pemasukan
dikarenakan penutupan toko akibat PPKM. Tapi muncul usaha baru seperti bisnis
tanaman hias, masker kain dan konektor yang banyak diincar.
Salah satu cerita inspiratif dari
seorang guru yang menekuni bidang tanaman hias. Profil salah satu UMKM berikut
ini dapat menjadi contoh untuk Anda yang akan memulai usaha.
Profil Usaha Tanaman Hias Saat Pandemi
Tanaman hias menjadi incaran dan
mulai banyak peminat terutama di masa pandemi. Hal ini dikarenakan orang-orang
lebih sering bekerja dirumah atau WFH (Work From Home) membuat merawat tanaman
hobi baru.
Merawat tanaman menjadi kegiatan
yang menyenangkan selama di rumah. Tak heran banyak yang mulai menanam hanya
untuk dijadikan hiasan atau mengembangkan dan dapat dijual kembali dengan harga
yang lumayan.
Menjadi bisnis yang menjanjikan,
seorang guru membudidayakan tanaman hias. Berawal dari hobi kemudian karena
semakin banyak tanaman tersebut ditawarkan ke temannya untuk dijual dengan
harga yang murah.
Ternyata dari situ banyak yang
membeli tanaman hias milih ibu tersebut. Saat ini semakin banyak tanaman hias
yang disediakan dan akan terus melengkapi koleksi tanaman. Awalnya hanya dari taman
dekat,sekarang justru temannya ikut menjualkan tanaman tersebut.
Omset yang didapat dari jualan
tanaman hias cukup menjanjikan. Biaya untuk merawat tanaman juga tidak terlalu
mahal karena hanya pupuk dan disiram tiap hari. Hanya beberapa tanaman yang perlu
perlakuan khusus.
Selain mengajar saat ini ia juga
fokus dengan usahanya di bidang tanaman. Harga tanaman hias yang cukup
terjangkau membuat banyak pembeli berdatangan untuk membeli tanaman hias
tersebut.
Cara Bisnis
Tanaman Hias Bertahan
Usaha kecil memang rentan mengalami
rugi bahkan tak jarang bangkrut dan tidak bertahan lama. Profil salah satu UMKM
menjadi menarik agar pembeli tertarik untuk membeli barang yang ditawarkan.
Berikut cara agar usaha Anda tetap menarik dan laris.
1. Konsisten
Cara pertama untuk membuka usaha dan
melanjutkannya adalah konsisten. Konsisten menjalani usaha yang sedang
dikerjakan serta melakukan segalanya dengan baik. Seperti konsisten
mengiklankan usaha.
2. Melakukan Promosi Dengan Iklan
Menjadi hal yang penting bagi sebuah
usaha UMKM yaitu ikan, iklan tidak selalu berbentuk video. Dengan adanya iklan
akan membuat barang yang ditawarkan diketahui orang lain dan tertarik untuk
membeli.
Buatlah iklan semenarik mungkin baik
dalam bentuk foto, video atau hanya audio. Pakailah kata-kata yang unik dan
mengajak pembaca untuk membeli barang Anda. Selain itu Anda bisa meminta tolong
teman untuk ikut mempromosikan usaha yang Anda miliki.
Dukung UMKM dengan Ikuti JNE Content Competition 2021
Bagi saya pribadi, UMKM memiliki potensi yang cukup besar jika benar-benar didukung oleh berbagai lapisan masyarakat. Seperti halnya kiprah JNE yang selalu hadir untuk mendukung kemajuan UMKM di Indonesia, dan mengembangkan bisnis yang sedang dirintis.
Pada kesempatan kali ini, JNE mengadakan Content Competition dengan total hadiah jutaan rupiah. Untuk teman-teman yang ingin mengikuti, bisa menuliskan sudut pandang pribadi bagaimana kisah kalian dalam mendukung UMKM sekitar.
JNE Content Competition 2021 akan berakhir pada 31 Januari 2022. Berikut syarat dan ketentuannya:
Peserta telah terdaftar sebagai anggota Kompasiana.
Jika belum terdaftar, silakan registrasi terlebih dahulu di Kompasiana.com
Akun yang sudah tervalidasi akan diprioritaskan menjadi pemenang.
Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain atau hasil plagiat), dan tidak sedang dilombakan di tempat lain
Konten tulisan tidak melanggar
Tata Tertib Kompasiana Setelah tayang, Tim Moderator akan memberlakukan kunci artikel pada artikel lomba Anda. Setelah dikunci, Anda tidak dapat melakukan perubahan apapun pada artikel tersebut.
Hal ini diberlakukan demi menjaga sportivitas para peserta.
MEKANISME:
Tema: JNE Bersama UMKM untuk Indonesia
Kompasianer diminta untuk menuliskan tentang pengalaman bagaimana JNE berkontribusi menunjang kebutuhan gaya hidup di era digital, selain juga mendukung bergulirnya roda perekonomian Indonesia pada level mikro (UMKM kuliner, tekno, fesyen/beauty, dsb) dengan menjembatani kebutuhan stakeholders (konsumen, marketplace, fintech, dsb).
Periode: 6 Desember 2021 - 31 Januari 2022
Tulisan minimal 500 kata dan tidak lebih dari 1.500 kata Dalam setiap konten, peserta wajib menyebutkan keyword: JNE Peserta wajib mencantumkan label JNE31tahun dan JNEMajuIndonesia Tulisan yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tema lomba tidak dapat diikutkan dalam kompetisi ini Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat Apabila terjadi kecurangan, maka pihak penyelenggara berhak menganulir pemenang atau mengeluarkan pihak yang bersangkutan Pemenang akan diumumkan paling lambat 14 hari kerja setelah periode lomba berakhir
HADIAH:
Juara 1 Rp 5.000.000
Juara 2 Rp 3.500.000
Juara 3 Rp 2.000.000
Demikian, ayo submit tulisan teman-teman dan jadilah juaranya.