Kategori Berita

ZMedia

Cara Membuat Laporan Keuangan UMKM dengan Baik dan Benar

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Rabu, 02 Februari 2022

cara membuat laporan keuangan untuk umkmsource image : nesabamedia

Membuat Laporan Keuangan UMKM - Laporan keuangan begitu penting bagi  keberlangsungan sebuah perusahaan, baik berskala kecil atau skala besar. Cara Membuat Laporan Keuangan seringkali kita anggap sepele,  terutama UMKM berskala kecil. Penyusunannya kita anggap terlalu rumit serta  menghabiskan banyak waktu mereka. 

Sedangkan kebanyakan perusahaan berskala besar, akan mempekerjakan akuntan, bahkan seringkali juga menggunakan bantuan konsultan yang sudah berpengalaman. 

Bagaimana Cara Membuat Laporan Keuangan UMKM? 

Meskipun masih berskala kecil, tetapi agar jalannya bisnis atau usaha tanpa terkendala, bagaimanapun tidak boleh menganggap sepele penyusunan laporan keuangan. Kebanyakan pelaku usaha UMKM yang baru mulai usaha bahkan hanya fokus ke omzet serta profit besar tanpa mempedulikan proses arus uang di perusahaannya. Sebenarnya laporan keuangan untuk UMKM terbilang simple serta cukup mudah menyusunnya. Berikut cara  membuat laporan keuangan untuk perusahaan kecil. 

Baca : UMKM Harus Tau! Jenis-jenis Badan Usaha

1. Membuat Buku Catatan Pengeluaran 

Pada saat memulai usaha, sebaiknya kita upayakan membuat buku tersendiri yang khusus mencatat pengeluaran. Catatlah apapun pengeluaran usaha mulai dari pembelian barang hingga pengeluaran biaya-biaya dengan terinci. Dengan demikian, kita akan mudah mengetahui besaran angka jumlah modal usaha. 

2. Membuat Buku Catatan Pemasukan 

Bukan cuma pengeluaran, namun semua yang berhubungan dengan pemasukan juga perlu pencatatan terperinci. Termasuk hasil penjualan, uang sewa dari pelanggan, uang muka dari pelanggan, hingga piutang dan telah kita terima. Pemasukan ini harus kita catat setiap hari akan pencatatan bisa rapid an termonitor dnan baik. Sehingga akan lebih memudahkan kita pada saat nanti menyusun laporan bulanan. 

3. Membuat Buku Kas Utama 

Buku kas utama sebenarnya terdiri dua buku, yaitu buku  pemasukan dan buku pengeluaran. Penggabungannya, akan mempermudah pelacakan posisi keuangan perusahaan apakah rugi atau untung, serta seberapa besarnya. Manfaat lain pembuatan buku kas utama, dapat digunakan sebagai dasar menentukan  strategi usaha di masa datang. 

4. Buku Stok Barang 

Perusahaan perlu melakukan pencatatan untuk uang yang keluar atau masuk, seperti juga terhadap persedian barang. Arus keluar masuk barang perlu dimonitor setiap hari dan tercatat. Karena tingginya angka penjualan juga akan terlihat dari tigginya arus keluar masuk barang. Buku stok dapat memonitor jumlah persediaan barang, termasuk  yang masih di gudang supplier (titipan) atau masih dibawa oleh karyawan perusahaan. 

Baca : Mengenal Dana Darurat, Untuk Apa?

5. Buku Inventaris 

Buku ini mencatat asset perusahaan. Dengan demikiani perusahaan mudah memonitor asset-asetnya. Membuat Laporan Diperuntukkan UMKM Di atas sudah diberikan penjelasan mengenai data  apa  yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan. 

Laporan keuangan seciri umum berisi: 

Laporan Neraca 

Awalnya. kita akan buat  laporan neraca yang menjelaskan seberapa besar harta , berapa hutang dan kewajiban, serta jumlah modalnya. 

Laba Rugi 

Setelah menyusun laporan neraca, selanjutnya menyusun laporan laba rugi yang menunjukkan tingkat keuntungan, atau sebaliknya, kerugiannya. 

Laporan Arus Kas 

Langkah berikutnya menyusun laporan arus kas. Tujuannya mengetahui jumlah keluar-masuk kas. 

Laporan Perubahan Modal 

Meskipun usaha kecil, namun laporan perubahan modal diperlukan, untuk menjelaskan perubahan modal perusahaan, serta sumbernya. Demikian penjelasan cara membuat laporan keuangan UMKM secara sederhana. Diharapkan menjadi referensi untuk pemula yang masih bingung mengenai penyusunannya.

Baca : Begini Cara Mengelola Pinjaman untuk Bisnis dan Usaha

>