Kategori Berita

ZMedia

Advocatus Diaboli (Devil's Advocate): Mengungkap Wajah Kebenaran yang Sebenarnya

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Selasa, 31 Mei 2022


 

Dalam beberapa perdebatan pakar-pakar politik, terdapat hal-hal yang saya sukai, misal penggunaan istilah yang "eksklusif" untuk disematkan dalam dunia hukum dan politik. Kemarin, saya menonton salah satu perdebatan antara Rocky Gerung dan Ruhut Sitompul, disitu Rocky mencatut istilah "Advocatus Diaboli", sehingga langsung saya cari dan pelajari maknanya.


Advocatus Diaboli, Benarkah Pembela Iblis?


Ya, Advocatus Diaboli/Devil's Advocate secara bahasa berarti Pembela Iblis. Namun, sebenarnya makna Advocatus Diaboli sendiri dalam dunia hukum berarti seseorang yang mengambil posisi berlawanan dengan argumen orang lain, bukan karena tak setuju, melainkan untuk menguji keabsahan/validitas argumen tersebut.


Sudah menjadi rahasia umum, penggunaan Advocatus Diaboli sangat penting untuk dipraktikkan sebelum pengujian suatu perkara. Misal sebelum perkara dipersidangkan, satu advokat akan menjadi advocatus diaboli dari argumen advokat yang lain, dengan tujuan agar mencari kemungkinan-kemungkinan apa yang bisa melemahkan argumennya, sehingga dapat diperbaiki dan dicari jalan keluarnya. Atau misal dalam sidang pengadilan, jaksa akan menjadi advocatus diaboli terhadap segala pernyataan dan berperan dalam proses 'penistaan'.


Tak hanya dalam dunia hukum, di berbagai bidang keilmuan, banyak sekali ditemukan praktik advocatus diaboli. Perlu diingat, devil's advocate atau advocatus diaboli ini berkonotasi positif, saya seringkali menjadi advocatus diaboli dari argumen-argumen yang ibu saya lontarkan, begitupun sebaliknya. 


Biasanya, ibu saya menjadi advocatus diaboli terhadap argumen-argumen yang nantinya akan saya paparkan saat persentasi di kampus. Pemikiran berseberangan itu akan membuat kita lebih siap, seandainya ditemukan pertanyaan yang berlawanan dengan apa yang saya pelajari, dan itu sangat membantu kesiapan saya dan kematangan tentang kebenaran yang objektif.


Sejarah Munculnya Advocatus Diaboli


Secara historis, istilah ini muncul pertama kali dalam tradisi gereja katolik Roma antara tahun 1587 dan 1983. Di mana, terdapat suatu proses, yakni 'kanonisasi', pemberian gelar santo kepada orang suci. Seseorang kemudian diangkat secara resmi sebagai advocatus diaboli untuk proses tersebut.


Orang yang menjadi advocatus diaboli bertugas untuk memaparkan alasan-alasan mengapa seseorang tak pantas untuk mendapatkan gelar 'santo' tersebut, dengan tujuan proses kanonisasi benar-benar sesuai dan memastikan kandidat tersebut layak menjadi santo.


Kehadiran Advocatus Diaboli dalam suatu perdebatan, memang kerap kali terasa 'mengganggu'. Ini karena jalan pemikirannya yang terkesan 'nyeleneh', atau bahkan tak jarang berlawanan dari mayoritas kebanyakan pendapat orang. Namun demikian, keberadaannya penting, karena untuk memastikan bahwa argumen yang kita miliki adalah argumen yang benar, sehingga kita harus membuktikannya.


Teman-teman sangat bisa untuk menjadi advocatus diaboli saat ada perdebatan atau pemaparan suatu argumen, hal ini bertujuan positif dan rekonstruktif, yakni membangun kebiasaan berpikir yang sehat, dan berani dalam mengambil suatu jawaban, bukan asal-asalan.


Mungkin itu saja artikel saya mengenai Devil's Advocate (Advocatus Diaboli). Semoga ada manfaatnya, see you!

>