Komentar
The Faisol Times - Sudah bukan menjadi rahasia umum lagi, bahwasanya bisnis franchise makanan belakangan ini sangat digandrungi oleh banyak kalangan masyarakat. Sebab selain menawarkan sisi kemudahan dalam memulai usaha, bisnis franchise juga sudah memiliki nama brand terkenal sehingga potensi produk terjual di pasaran jauh lebih besar. Akan tetapi, Anda juga perlu bahwa tak sedikit para pelaku bisnis franchise yang sering kali melakukan kesalahan-kesalahan umum hingga menjadikan usaha tersebut gagal sukses di pasaran.
Apa Itu Bisnis Waralaba Makanan?
Bisnis franchise / waralaba makanan bisa dikatakan sebagai jenis usaha yang paling populer di Indonesia. Apalagi disini dikatakan bahwa keberadaan bisnis franchise tersebut menjadi kebutuhan primer yang mana membuat industri kuliner tidak pernah mati. Salah satu contoh bisnis waralaba makanan yang paling gampang Anda temukan yakni makanan cepat saji atau fast food.
Akan tetapi bagi seseorang yang memiliki dana terbatas, maka tidak perlu khawatir lantaran waralaba makanan tidak hanya berfokus pada makanan cepat saji saja. Anda bisa memilih waralaba makanan lain yang belakangan ini juga sudah cukup populer di kalangan masyarakat. Seperti misalnya makanan kebab, ayam goreng, martabak, kue balok dan lain sebagainya.
Kesalahan-kesalahan yang Memicu Kegagalan Bisnis Franchise Makanan
Meskipun dikatakan sebagai bisnis yang gampang dilakukan dalam memulai usahanya, akan tetapi Anda tidak boleh sembarangan dalam menjalankan usaha waralaba makanan. Sebab tak sedikit orang yang memulai bisnis waralaba ini dengan memulainya secara asal-asalan hingga menjadikan usaha tersebut mengalami kegagalan dan berdampak pada kerugian. Agar Anda tidak mengalami hal demikian, ada baiknya menghindari beberapa kesalahan umum pemicu kegagalan bisnis waralaba makanan berikut.
1. Perencanaan Usaha yang Kurang Maksimal
Kesalahan pertama yang sering kali dilakukan orang-orang dalam memulai bisnis waralaba makanan yakni karena perencanaan yang kurang maksimal. Hal ini lantaran kebanyakan orang yang menggeluti bisnis ini hanya didasarkan pada profil sukses pihak franchisor (pemilik brand) dalam menjalankan usahanya. Padahal, menjalankan usaha ini diperlukan adanya perencanaan usaha yang matang seperti menyusun visi, misi, target pasar dan arah bisnis yang tepat agar dapat berkembang sesuai keinginan.
2. Sistem Manajemen Buruk
Pada dasarnya, manajemen merupakan hal yang penting dalam hal apapun, tak terkecuali sebuah bisnis. Ketika seseorang sudah memiliki sistem manajemen yang buruk dalam menjalankan waralaba makanannya, bukan tidak mungkin hal ini akan menyebabkan kegagalan bisnis di kemudian hari. Maka dari itu, usahakan agar Anda yang ingin memulai bisnis waralaba makanan perlu menggunakan manajemen yang baik agar usaha yang dijalankan bisa berjalan dengan lancar dan maksimal.
3. Kegiatan Promosi yang Tidak Maksimal
Seperti yang sudah tadi dijelaskan, bahwa bisnis usaha waralaba makanan umumnya merupakan bisnis yang sudah memiliki brand yang dikenal luas oleh masyarakat. Akan tetapi, sering kali seseorang melakukan kesalahan dengan tidak melakukan kegiatan promosi secara maksimal terhadap usaha yang dijalankannya. Padahal, adanya kegiatan promosi ini penting dilakukan untuk membantu meningkatkan penjualan di tengah brand yang memang sudah terkenal di pasaran sehingga keuntungan yang diperoleh lebih besar.
4. Kurangnya Koordinasi dengan Pihak Franchisor
Adapun kesalahan lain yang menjadikan bisnis usaha franchise gagal di pasaran yakni karena kurangnya koordinasi seorang franchisee (pembeli brand) dengan pihak franchisor. Sementara pada kenyataannya, koordinasi ini diperlukan untuk memudahkan pihak franchisee dalam memahami bagaimana kondisi dan pemecahan masalah yang terjadi dalam berbisnis. Oleh karena itu, jangan lakukan kesalahan ini ketika Anda sudah benar-benar terjun dalam bisnis usaha waralaba makanan nantinya.
Demikian beberapa kesalahan-kesalahan yang perlu Anda hindari dalam memulai bisnis franchise makanan agar tidak beresiko mengalami kegagalan dan mendatangkan kerugian dalam bisnis yang dijalankan.