Kategori Berita

ZMedia

Mendobrak Tantangan Zaman Dengan Memanfaatkan Teknologi Pendidikan

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Rabu, 30 Agustus 2023


Tentang Teknologi dan Masa Depan yang Sulit Diprediksi


Masa depan.

Dua kata yang ringan diucapkan, namun berat ketika dipikirkan. Sejenak telintas di benakku, bahwa masa depan adalah masa yang penuh ketidakpastian, dimana setiap orang berlomba-lomba untuk melontarkan dadu nasib, berharap mendapatkan angka yang besar agar hidup tak lagi sulit. Kita pasti memiliki harapan dan impian tersendiri untuk mencapai target hidup, salah satunya dengan mendapatkan pekerjaan yang layak demi menyokong kesejahteraan.


Masalahnya, semakin kesini dunia semakin menunjukkan perubahan yang begitu cepat, terutama di bidang teknologi dan industri. Mau tidak mau, semua orang harus beradaptasi dengan kebiasaan baru, yakni kebiasaan masyarakat modern yang identik dengan pemanfaatan teknologi di berbagai lini. Dalam bayanganku, nantinya segala aspek di dunia akan didominasi oleh teknologi seperti bidang kesehatan, keuangan, manufaktur, juga pendidikan, sehingga menghasilkan dampak positif dalam peradaban manusia.


Tak heran, kini banyak bermunculan dompet digital dengan membawa sistem cashless agar mempermudah transaksi bagi setiap orang, sehingga tidak perlu "ribet" membawa dompet. Atau mayoritas Bank yang sudah menerapkan sistem e-banking, sehingga kita tidak harus "ngos-ngosan" pergi ke cabang setempat untuk berbagai keperluan. Bahkan, di dunia hukum dan peradilan pun mengadopsi hal serupa dengan meluncurkan e-court, peradilan online yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas penyelesaian kasus, dan masih banyak implementasi teknologi lainnya untuk kehidupan.


Munculnya perubahan secara holistik ini, tak lain karena bergesernya pola hidup dari yang semula konvensional, menjadi lebih modern. Menurut data We Are Social menyebutkan, pada awal tahun 2023 saja jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 212,9 juta, angka tersebut naik 5,2% dibandingkan tahun 2022 lalu. 



Melihat angka pengguna internet yang begitu masif ini, membuatku berpikir, seberapa besar potensi digital yang dimiliki Indonesia di masa yang akan datang?


Terapkan Teknologi Pendidikan secara Optimal, Guna Menggali Potensi Digital dengan Maksimal



Berbicara potensi digital di Indonesia, menurut data yang dihimpun dari riset Google Temasek, Bain & Company pada 2022 lalu, ekonomi digital Indonesia menyentuh angka USD77 miliar, atau naik 22% daripada tahun sebelumnya. Bahkan angka ini diperkirakan naik hingga 2 kali lipat pada 2025 mendatang dengan estimasi USD 130 miliar. Wajar saja, jika Indonesia memegang peranan penting, yakni menyumbang 40% dari keseluruhan transaksi ekonomi digital di wilayah ASEAN.


Hal tersebut didukung oleh mayoritas penduduk yang merupakan usia produktif, juga semakin menjamurnya start-up di Indonesia sehingga menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan jumlah start-up terbanyak di dunia, ditambah angka penetrasi internet yang telah mencapai 76,8%. Melalui ketiga faktor tersebut, semakin mendukung eksistensi Indonesia sebagai negara dengan potensi digital yang begitu tinggi di masa yang akan datang.


Dampaknya, bisa kita lihat dengan semakin tingginya demand untuk mengisi berbagai posisi yang berkaitan dengan teknologi dan dunia digital di berbagai perusahaan. Data Analyst misalnya, yang diprediksi oleh World Economic Forum (WEF) sebagai profesi digital yang paling diminati 2025 mendatang. Nah, untuk mempersiapkan tantangan zaman ini, dapat dimulai dengan penerapan teknologi pendidikan yang menyeluruh kepada pelajar.



Penerapan teknologi dalam pendidikan ternyata memberikan dampak yang signifikan terhadap peningkatan kompetensi peserta didik. Setidaknya ada 5 perubahan paradigma pendidikan modern di masa yang akan datang, yakni:


1. Distributed Knowledge (Pengetahuan yang Terdistribusi)

Artinya, nanti pola pendidikan tidak hanya terfokus pada pendidikan formal saja, melainkan terdistribusi di seluruh dunia. Hal ini menjadi isyarat positif dalam menciptakan long life learning (pembelajaran sepanjang hidup), karena tak ada lagi batasan seseorang dalam mendapatkan pengetahuan. Masyarakat-pun akan memberikan penilaian kepada seseorang berdasarkan performa yang dimiliki, bukan bertumpu pada ijazah semata.


2. Resource Sharing (Berbagi Sumber)

Kemudahan akses teknologi juga akan membawa kemudahan dalam hal berbagi sumber informasi kepada seluruh lapisan masyarakat. Berbeda jauh dengan pola pendidikan konvensional, dimana sumber bahan ajar dimiliki secara ekslusif, bahkan tidak merata, sehingga turut berdampak pada hasil pembelajaran yang kurang efektif.


3. Collective Wisdom (Kebijaksanaan Kolektif)

Dulu, dosen atau pendidik memiliki jawaban mutlak untuk segala hal, namun dengan paradigma pendidikan modern, dosen menjadi mediator dari terbangunnya kerangka berpikir dalam merespon suatu masalah. Oleh karena itu, pembelajaran (learning based) lebih unggul daripada pengajaran (teaching based).


4. Training for Trainer (Pelatihan)

Dalam rangka mewujudkan Tridharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat), pelatihan menjadi suatu hal yang sangat dibutuhkan dalam pola pendidikan modern. Pelajar akan langsung melakukan berbagai praktek maupun pelatihan yang berguna secara praktikal bagi kebutuhan masyarakat, dengan memanfaatkan berbagai teknologi yang ada.


5. Transformasi Budaya

Perubahan paradigma pendidikan modern juga berdampak pada berubahnya budaya, dimana budaya yang pasif dan lemah akan kalah dengan budaya yang kuat dan agresif. Begitu pula dengan berbagai kebiasaan yang bertransformasi, seperti kemampuan menyerap pengetahuan dengan cepat, serta penggunaan teknologi yang senantiasa berkembang.


Bisa kita lihat, data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), penggunaan salah satu platform teknologi pendidikan yakni Merdeka Belajar, memiliki total 2,7 juta pengguna aktif dalam aplikasi dan situs web. Tak cukup sampai disitu, banyak juga sekolah-sekolah maupun universitas yang memiliki Learning Management System (LMS) sendiri untuk mempermudah proses pembelajaran. Kesimpulannya, keberadaan teknologi dalam pendidikan menjadi titik tumpu bagi terwujudnya masyarakat yang modern, serta menjadi jawaban dari berbagai tantangan perubahan zaman. 


Nah, salah satu universitas yang memiliki teknologi mutakhir dan cukup lengkap dalam mendukung proses pembelajaran, yakni Telkom University dengan komitmennya membangun negeri melalui pendidikan berbasis teknologi.


Telkom University dan Komitmen Membangun Negeri Melalui Pendidikan Berbasis Teknologi



Sebagai Perguruan Tinggi swasta terbaik di Indonesia, Telkom University turut berkontribusi untuk memajukan pendidikan berbasis kecanggihan teknologi, melalui berbagai ide dan inovasi baru. Tak heran, pada 2021, Telkom University berhasil menjadi satu-satunya universitas yang memborong penghargaan Sistem Pembelajaran Daring (SPADA) dari Kemendikbud Ristek untuk 3 kategori, yakni dukungan institusi terhadap pembelajaran daring, Perguruan Tinggi terbaik dalam pelaksanaan pembelajaran daring, dan tenaga pengajar atau dosen dengan Learning Design terbaik.


Selain itu, guna mendukung program Education for Sustainability Development (ESD), pada Juni 2023 silam, Telkom University meluncurkan beberapa inovasi baru yang bermanfaat untuk pendidikan, antara lain CELOE, EAZY, dan Traino. Apa saja itu? 



Pertama, Center for e-Learning and Open Education (CELOE) yakni sebuah platform daring interaktif yang digunakan oleh Telkom University. Dengan mengadopsi teknologi yang canggih, CELOE mampu menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan, ditunjang dengan berbagai fitur di dalamnya seperti untuk sinkronisasi mata kuliah, persetujuan mata kuliah, hingga tersedia berbagai informasi event-event kampus terkini. 


CELOE juga dapat berpartner dengan perguruan tinggi mitra maupun berbagai instansi untuk mengadakan digital education training dan development partner. Tak hanya itu, CELOE juga bekerja sama dalam hal platform sharing dan memberikan layanan CeLOE course development. Inilah yang menjadikan platform CELOE sebagai platform pembelajaran ideal karena memuat berbagai fungsi yang sangat berguna bagi pendidikan.


Kedua, Education (Z)Smart System (EAZY) merupakan suatu cloud system yang digunakan untuk membantu memenuhi keperluan akreditasi perguruan tinggi dan berbagai kepentingan akademik yang ada. EAZY sendiri telah diimplementasikan di Bogor, Bandung, dan Sambas melalui kolaborasi dengan Perguruan Tinggi lainnya, guna meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.


Ketiga, Traino yakni sebuah start-up yang mengusung konsep management system dengan tujuan untuk memudahkan dan menyederhanakan proses bisnis bagi penyelenggara training. Melalui Traino, segala kebutuhan terkait penyelengagraan training seperti sistem administrasi digital pada pengelolaan sertifikat, acara, pelayanan, pembayaran, hingga manajemen pengguna, dapat dilakukan dengan mudah melalui satu aplikasi ini.


Selain ketiga inovasi teknologi di bidang pendidikan di atas, Telkom University juga menerapkan teknologi yang lebih komprehensif, dengan dibangunnya pusat penelitian Telekomunikasi Cerdas yang selanjutnya menjadi Pusat Unggulan IPTEKS Perguruan Tinggi (PUI-PT) dengan nama resmi The University Center of Excellence for Advanced Intelligent Communications (AICOMS)



AICOMS kemudian menjadi pusat penelitian teknologi yang diakui bahkan secara nasional. Di dalamnya dilakukan berbagai penelitian seperti pengembangan teknologi jaringan 4G, 5G, 5G-Advanced, dan 6G. Tak hanya itu saja, AICOMS juga aktif dalam berbagai proyek nasional, hingga internasional untuk memberikan kontribusi terkait Artificial Intelligence (AI) maupun berbagai teknologi yang diperlukan di masa depan.


Ini membuatku semakin yakin, bahwa teknologi akan memegang kunci bagi peradaban masa depan, dan menguasainya adalah cara kita untuk bisa menjawab berbagai tantangan tersebut. Dengan mempelajari berbagai kompetensi di Telkom University, kita bisa mendapatkan berbagai pengetahuan yang maksimal, karena telah disupport dengan teknologi terbaik di bidang pendidikan. Jadi, Ayo #RaihMasaDepanmu bersama Telkom University!


 

sumber referensi:


https://inet.detik.com/telecommunication/d-6582738/jumlah-pengguna-internet-ri-tembus-2129-juta-di-awal-2023

http://smpit.almultazam.sch.id/pentingnya-teknologi-dalam-dunia-pendidikan/

https://telkomuniversity.ac.id/telkom-university-bantu-tingkatkan-kualitas-pendidikan-di-sambas/

https://telkomuniversity.ac.id/startup-traino-hadirkan-inovasi-digital-lembaga-penyelenggara-pelatihan-pada-fekdi-2023/

>