Kategori Berita

ZMedia

Jatuh Cinta Seperti di Film-film Review

Faisol abrori
Berita ambon Berita maluku
Senin, 11 Desember 2023

 

Jatuh Cinta Seperti di Film-film Review

Tahun ini menjadi saksi kehadiran berbagai film bintang lima, namun satu karya yang memikat hati penonton dengan keunikan dan kreativitasnya adalah "Jatuh Cinta Seperti di Film-film." Film ini tak hanya memenuhi kriteria sebagai salah satu rilisan kelas wahid tahun 2023, tetapi juga berhasil menciptakan pengalaman jatuh cinta yang mendalam bagi para penonton.


Skenario Matang dan Rapi


Salah satu poin keunggulan film ini berasal dari skenario yang dibuat dengan matang dan rapi oleh Yandy Laurens, sang sutradara dan penulis naskah. Yandy, yang telah menciptakan berbagai karya film yang menginspirasi sebelumnya, membawa nuansa yang kental dengan ciri khasnya. "Jatuh Cinta Seperti di Film-film" membawa warna cinta dari premis segar dan menjelajahinya dengan imajinasi yang melampaui harapan.


Variasi Warna Cinta


Film ini membahas berbagai nuansa cinta, dimulai dari premis yang segar hingga pengeksplorasian dengan tingkat imajinasi yang tinggi. Melalui konsep yang melawan arus mainstream film cinta Indonesia, Yandy berhasil menciptakan karya yang tak hanya menghibur tetapi juga mengajak penonton merenung.


Energi Berbeda dari Karya Sebelumnya


Meskipun karya Yandy sebelumnya telah menunjukkan kreativitas yang tinggi, "Jatuh Cinta Seperti di Film-film" membawa energi berbeda yang dominan. Film ini mencerminkan upaya maksimal Yandy dalam menganalisis dan memberikan sentuhan personal pada ceritanya.


Kisah Cinta Seorang Penulis Film


Dalam film ini, Yandy mengeksplorasi cerita cinta seorang penulis film. Ide cerita ini memberikan kesempatan kepada Yandy untuk tidak hanya mengamati bahasa cinta di sekitarnya tetapi juga melihat ke dalam dirinya sendiri. Hasilnya, "Jatuh Cinta Seperti di Film-film" menjadi karya yang sangat personal dan mampu menyentuh hati penonton.


Konsep Meta yang Menarik


Eksekusi cerita yang personal disampaikan melalui konsep meta. Yandy menciptakan film romcom tentang seorang penulis skenario yang ingin membuat film romcom. Unsur meta ini terus berlanjut, memberikan dimensi tambahan pada kisah dengan karakter Bagus dan Hana yang saling berima dengan aktor yang memerankannya, serta adegan syuting di dalam syuting.


Romansa Bagus dan Hana


Meski konsepnya terdengar kompleks, Yandy berhasil mengungkapkan cerita dengan mulus. Kisah romansa antara Bagus (Ringgo Agus Rahman) dan Hana (Nirina Zubir) menjadi nyawa cerita, ditonjolkan melalui dialog yang mengalir lancar dan solid, menghadirkan naik turun hubungan kedua tokoh utama.


Dengan kepiawaian Yandy Laurens, "Jatuh Cinta Seperti di Film-film" bukan hanya menjadi film romantis biasa, melainkan karya yang menghadirkan romantisisme meta dalam dunia sinema. Menggali lebih dalam dari sekadar cinta, film ini menjadi persembahan istimewa untuk para pecinta film yang menghargai kreativitas dan keberanian eksplorasi dalam seni perfilman.

>